TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kelurahan Lenteng Agung dan Kebagusan di Jakarta Selatan mendeklarasikan Kampung Siaga untuk mencegah tawuran di wilayahnya pada Selasa malam. Deklarasi itu dilakukan bersama dengan lurah serta pengurus RW dan RT, kecamatan, hingga Polsek dan Koramil.
Warga kedua kelurahan itu memutuskan untuk melakukan Deklarasi Kampung Siaga karena dalam sebulan terakhir sudah terjadi 10 kali tawuran di daerah mereka. Tawuran itu berlangsung di RW 01 Lenteng Agung yang berbatasan dengan RW 03 Kelurahan Kebagusan, Jagakarsa.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga kita dapat mencegah tawuran di wilayah ini " ujar Camat Pasar Minggu Arief Wibowo pada Selasa, 8 Agustus 2023, seperti dikutip dari Antara.
Arief mengatakan penanganan tawuran harus dilakukan dari tingkat bawah. Orang tua harus berperan mengawasi anak anaknya.
Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam Lisendra meminta anak muda di wilayah itu untuk tidak terlibat tawuran.
"Tidak usah ikut-ikutan melihat Instagram, tidak usah mau diajak untuk bertemu dan tawuran. Kalau sudah ada korban yang rugi orang tua, kalau ditangkap polisi baru orang tua datang," ujar Multazam.
Sementara Kapolsek Pasar Minggu Kompol Rusit Malaka mengimbau orang tua lebih peduli terhadap kegiatan anak-anaknya. Orang tua diminta mengawasi penggunaan ponsel putra-putrinya.
"Orang tua harus kepo kepada anaknya, tanya mau ke mana ketika dia pergi, tegas katakan untuk tidak menggunakan ponsel saat larut malam," kata Rusit.
Kapolsek Pasar Minggu juga minta RW, RT dan Bhabinkamtibmas untuk menjalankan program Kampung Siaga ini. Jangan sampai deklarasi untuk mencegah tawuran ini hanya sekadar seremonial.
Pilihan Editor: Disdik DKI Beberkan Kasus Tawuran 2 Pelajar yang Berujung KJP Plus Dicabut
