Peristiwa itu terjadi, lanjut Mellisa, saat finalis sedang mengikuti body checking yang dilakukan oleh panitia dan hanya mengetahui bahwa ada fitting pakaian.
"Ada yang bilang sudah mau menangis mukanya, ada yang menangis setelah dilakukan," tutur Mellisa.
Disuruh telanjang dan pose menantang
Mellisa juga mengatakan, para korban disuruh telanjang -hanya menyisakan celana dalam- dan diminta melakukan pose menantang. Mereka, kata Mellisa, diminta mengangkat satu kaki kemudian difoto menggunakan HP.
“Itu dilakukan di satu bagian sebuah ruangan yang hanya dibuatkan bilik seadanya,” ujarnya.
Melissa menyebut dugaan COO (chief operation officer) yang melakukan pemotretan. Selain COO, sejumlah orang lain juga berada dalam ruangan yang sama, baik laki maupun perempuan.
Laporan diterima Polda Metro Jaya
Menurut Mellisa, korban tidak berani menolak walau merasakan pergolakan batin. Hingga akhirnya, mereka memberanikan diri melapor ke Polda Metro Jaya pada Senin, 7 Agustus 2023.
Laporan itu diterima pihak kepolisian Polda Metro Jaya dengan nomor register STTLP/B/4598/VIII/2023/SPKT/Polda Metro Jaya.
Mellisa mengatakan belum pernah ada perlakuan seperti ini dalam acara Miss Universe. Kalau pun ada body checking, kata Mellisa,semestinya tidak dilakukan sembarangan. "Mesti di tempat tertutup dan menjaga privasi peserta," ujarnya.
Pilihan Editor: Takut Body Checking dan Lucuti Pakaian, Miss Universe Indonesia 2023 Diminta Panitia: Embrace Yourself ...
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.