TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran yang terjadi di seberang mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Jumat petang lalu telah sejauh ini diketahui menghanguskan sekitar 80 unit sepeda motor. Kebakaran memang terjadi di sebuah tempat usaha penitipan motor berbayar untuk pengunjung dan karyawan mal.
Lokasi tepatnya di Jalan KH. M. Syafi'i Hadzami yang ramai dengan parkiran motor, rumah makan, serta bertetangga dengan permukiman padat di balik dinding belakangnya. Dugaan sementara api berasal dari bakaran sampah yang merambat namun polisi belum memastikannya.
Seorang di antara penjaga parkiran itu adalah Iwan, 50 tahun. Dia mengisahkan seperti terhipnotis saat melihat pertama kali kobaran api tersebut. Beberapa detik kemudian Iwan menyadari, 'api beneran'. Dia langsung berteriak memberi tahu yang lainnya. “Kebakaran-kebakaran! Motor beresin, jangan diem aja!” katanya mengungkap seruannya.
Menurut dia, rekannya dan warga yang ada langsung bergerak memindahkan sebagian sepeda motor dari bagian belakang ke arah depan. Atau yang lainnya yang masih bisa diselamatkan dari jilatan api. Semua membantu, kata dia, sebelum terdengar ada suara ledakan diduga dari satu sepeda motor.
Iwan menyatakan sebagian motor telah berhasil dievakuasi saat itu hingga mobil pemadam mulai datang. “Kalau satu aja ga diberesin yang bagian luar, kena semua merembet luas hingga habis, karena memang kepadatan motor yang ada,” ujarnya.
Lokasi tempat titipan motor di seberang mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Sabtu 12 Agustus 2023. Tempat itu dilanda kebakaran yang menghanguskan sekitar 80 motor pada Jumat malam 11 Agustus 2023. Tempo/Ninda
Dia juga mengungkapkan aliran listrik telah langsung diputus begitu asap masuk ke lingkungan mereka. Setelah api sudah dijinakkan dan sekitar 20 unit mobil pemadam kebakaran meninggalakn lokasi, listrik pun disambung kembali. Ternyata, ketahuan, masih ada api yang tersisa di bagian atas bagunan.
Anggota polisi dan warga, kata Iwan, langsung sigap, mencegah api tidak merambat kembali. "Di belakang itu permukiman padat penduduk, panik juga mereka."
Iwan mengaku termasuk yang tidak menemukan ada bekas atau petunjuk aktivitas bakar sampah sebagai dugaan pemicu kebakaran. Adapun, di lingkungannya, dia mengaku sudah melarang untuk bakar-bakar karena khawatir api merambat ke pepohonan, terutama saat kemarau ini.
“Kami tunggu penyelidikan kepolisian saja, kalau ada orang yang berniat buruk pasti ketahuan,” ujarnya.
NINDA DWI RAMADHANI
Pilihan Editor: Anak Bunuh Ibu di Depok juga Hendak Menghabisi Nyawa Bapaknya