TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan tak menutup kemungkinan jika kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) kembali diberlakukan untuk menekan tingginya polusi udara di wilayahnya.
Menurut dia, Pemerintah Kota Tangsel menunggu arahan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Anas.
"Saya masih mengkaji kalau memang itu dibutuhkan, akan work from home lagi. Tidak mustahil akan kami terapkan," kata dia pada Rabu, 16 Agustus 2023.
Kebijakan WFH masuk dalam pertimbangan Pemkot Tangsel untuk memperbaiki kualitas udara yang memburuk belakangan ini. Mayoritas polusi udara Tangsel disumbang dari emisi gas kendaraan.
Benyamin mengutarakan, pihaknya masih merancang mekanisme WFH. Jika kebijakan tersebut memang dapat menekan buruknya kualitas udara, lanjut dia, maka akan segera diimplementasikan.
"Seperti apa pemberlakuan work from home bagi karyawan kami, tapi pada prinsipnya kalau itu akan mengurangi kendaraan dan sebagainya, ini juga akan kami lakukan," ujarnya.
Indeks kualitas udara Tangerang Selatan tergolong tidak sehat sepanjang Jumat-Minggu pekan lalu. Data ini tercatat dalam situs pemantau kualitas udara, IQAir.
Saat artikel ini ditulis, kualitas udara Tangsel masuk kategori sangat tidak sehat dengan konsentrasi PM2,5 atau nomor dua terburuk di Indonesia. Bahkan, indeks kualitas udara Tangerang Selatan 30,4 kali lipat lebih tinggi daripada nilai ambang World Health Organization (WHO).
Pilihan Editor: Top 3 Metro: Jokowi Sebut Kaesang Tidak Maju di Depok Jadi Sinyal, WFH Dianggap Bukan Solusi Polusi Udara Jakarta