TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga masih menanti kedatangan manajemen PT Bali Towerindo Sentra Tbk atau PT Bali Tower menjenguk Sultan Rifat Alfatih, pemuda yang luka parah usai terjerat kabel optik.
Fatih Nurul Huda, ayah Sultan Rifat, mengatakan manajemen PT Bali Tower berencana menjenguk anaknya usai kedua belah pihak dimediasi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD pada Jumat pekan lalu. “Diperoleh kesepahaman bersama untuk fokus dengan pengobatan dan kesembuhan Sultan,” kata Fatih saat dihubungi Tempo, Jumat, 18 Agustus 2023.
Namun, hingga kini belum ada kabar lebih lanjut soal rencana PT Bali Tower melihat Sultan. “Belum ada progresnya,” kata Fatih.
Sementara Public Relation PT Bali Towerindo Sentra Tbk, Rani, saat dihubungi Tempo mengatakan akan mengabarkan jika pihaknya sudah menentukan tanggal kapan menjenguk Sultan Rifat.
Kondisi Sultan Rifat Membaik
Fatih menjelaskan anaknya saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kondisi mahasiswa Fisip Universitas Brawijaya, Malang, berusia 20 tahun ini perlahan membaik sejak mengalami kecelakaan terjerat kabel optik ada 5 Januari 2023.
Ia menuturkan berat badan anaknya sudah naik menjadi 49 kilogram. Sultan sempat malnutrisi dan kehilangan berat badan karena tidak bisa makan dan minum dengan normal akibat lehernya yang cedera parah. “Organ leher sudah mulai normal,” tutur Fatih.
Komitmen PT Bali Tower
Kuasa hukum PT Bali Tower, Maqdir Ismail, mengatakan dalam mediasi di kantor Mahfud MD, antara perusahaan dan keluarga sudah memiliki kesepahaman dalam memandang musibah yang dialami sultan.
“Jadi dalam pertemuan ini sudah ada kesepahaman kedua belah pihak untuk tidak memandang persoalan ini dari sisi salah-benar atau menang kalah,” ucap dia saat itu.
Soal ganti rugi kepada Sultan, kata Maqdir, kedua belah pihak akan terus berkomunikasi untuk mencari solusi terbaik. Pihak manajemen berharap agar proses pemulihan yang saat ini sedang dijalani oleh Sultan dapat berjalan dengan baik dan keluarga diberikan kekuatan untuk dapat mendampingi anaknya.
Pilihan Editor: Udara Jakarta Buruk, Politikus PDIP Minta Ditetapkan Tanggap Darurat Bencana