Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kualitas Udara Jakarta Kerap Tidak Sehat, Data Kasus ISPA di Puskesmas Palmerah Naik Turun

image-gnews
Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Puskesmas Palmerah Jakarta Barat Syukur Pelianus mengatakan pasien infeksi saluran pernafasan (ISPA) tidak mengalami kenaikan signifikan meski kualitas udara sering tidak sehat. Menurutnya, naik turun pasien batuk, pilek dan ISPA sejauh ini masih dalam batas wajar. 

“Kalau melihat data pasien dari Januari sampai bulan Juli kemarin tidak ada lonjakan ISPA di Kecamatan Palmerah, secara bulan ke bulan hanya variasi normal tidak ada lonjakan pasien,” kata Syukur ditemui Tempo di Puskesmas Palmerah, Selasa, 29 Agustus 2023. 

Syukur menjelaskan jumlah pasien yang datang ke Puskesmas naik turun dalam batas wajar. “Misal pasien diare bulan sekarang 10, kemarin 11 dan bulan depan 9. Kecuali, sekarang 10 bulan depan 30. Artinya itu tidak signifikan,” tuturnya.

Menurutnya saat ini pasien yang berobat di Puskesmas masih seperti biasa. Dampak polusi udara Jakarta bisa dilihat dalam jangka panjang, misalnya beberapa tahun ke depan.

“Sebenarnya kalau diteliti 3, 4 tahun lagi apakah kanker paru meningkat tidak? Justru itu yang paling penting. Kalau jangka pendeknya tidak terlalu kelihatan,” tuturnya.

Data yang diperoleh Tempo, pasien ISPA dan pneumonia di Puskesmas Palmerah bulan Mei sampai Juli 2023:  

1. Pasien ISPA balita 1 tahun sampai 5 tahun terjadi peningkatan bulan Mei ada 853, Juni 866 dan Juli 911 pasien.

2. Pasien ISPA usia 5 sampai 9 tahun terjadi penurunan yakni, bulan Mei 310, Juni 274 pasien dan Juli 266 pasien. 

3. Pasien ISPA usia 9 tahun sampai 60 tahun pada bulan Mei sebanyak  2.212 pasien, Juni 2.088 pasien dan Juli 2.496 pasien. 

4. Pasien ISPA usia lebih dari 60 tahun bulan Mei sebanyak 112, Juni 86 pasien dan Juli 70 pasien. 

Data pasien berobat di Puskesmas Palmerah pneumonia usia 1 sampai 5 tahun bulan Mei 44 pasien, Juni 58 pasien dan Juli 46 pasien. 

1. Pasien pneumonia usia 5 sampai 9 tahun bulan Mei tidak ada, Juni 1 pasien dan Juli 2 pasien.

2. Pasien usia 9 sampai 60 tahun bulan Mei sebanyak 3 pasien, Juni 15 pasien dan Juli 16 pasien.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Pasien usia lebih dari 60 tahun bulan Mei 2 pasien, Juni 2 pasien dan Juli tidak ada.

Tempo berupaya mencari data pasien sebelum isu polusi dan sebelum covid-19. Namun, belum ditemukan.

Dinas Kesehatan Sebut Polusi Udara Jakarta Belum Darurat

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Jakarta mencatat tren penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sekitar 146 ribu per bulan sepanjang tahun ini. Trennya memang naik dibandingkan saat pandemi namun tak lebih tinggi daripada 2018 dan 2019.

Itu sebabnya Dinas Kesehatan memandang situasi polusi udara atau memburuknya kualitas udara Jakarta saat ini belum tergolong darurat.

“Data kesakitan terhadap penyakit yang berhubungan dengan kualitas udara tidak sehat, yaitu ISPA, pneumonia, asma, dan lainnya, secara umum saya bisa sampaikan, untuk 2023, trennya tidak berbeda dengan jumlah kasus sebelum pandemi,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati pada 16 Agustus lalu.

Menurut Ani, angka kesakitan tidak mengalami perubahan signifikan, masih naik turun karena terpengaruh kondisi cuaca. "Tren ini biasanya di awal tahun tinggi, tetapi saat ini belum mengalami penurunan karena musim kemarau agak panjang," ujarnya.

Perubahan iklim mengakibatkan pola penyakit juga mengalami perubahan. Namun Ani memastikan, Dinkes DKI tetap memonitor jumlah dan pergerakan kasus yang masih relatif normal dan tidak ada peningkatan signifikan saat ini.

Untuk ISPA, kata Ani, Dinkes DKI sudah memiliki sistem pelaporan untuk melakukan pelaporan, membantu pemantauan dan mengetahui tren kasus penyakit menular ini yang bisa menjadi early warning system. "Sehingga kami bisa mempersiapkan langkah antisipasi dan pencegahan."

Menurutnya, dalam upaya mengendalikan dan mengantisipasi penyakit ISPA akibat kualitas udara tidak sehat, Dinas Kesehatan selalu menerapkan langkah preventif promotif. Salah satunya memberikan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat di berbagai tatanan, seperti sekolah, lingkungan permukiman, dan tempat kerja.

Pilihan Editor: Pemkot Unggah Kualitas Udara di Depok Kategori Baik, Tuai Sindiran dari Warganet

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

16 jam lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

6 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

7 hari lalu

Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

Para remaja yang kedapatan hendak tawuran itu dibawa ke Polsek Kebon Jeruk dan Polsek Palmerah.


Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) yang juga Ketum PB PASI menyaksikan kejuaraan atletik pelajar atau Student Athletics Championships (SAC) Indonesia di Stadion Madya, Komplek GBK, Jakarta, Jumat 13 Januari 2023. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mendukung pembinaan atletik mulai tingkat sekolah demi menjaring bibit-bibit unggul sejak dini. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.


Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

8 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.