TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengklaim penyemprotan air dari gedung tinggi efektif mengurangi polusi udara Jakarta dengan polutan particulate matter atau PM2.5.
Dia mengacu pada hasil uji coba metode water mist ini yang dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi beserta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Pada saat minggu lalu kami lakukan uji coba itu dari atap Gedung Pertamina disemprotkan water mist dan di bawahnya diukur oleh KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)," ujar Asep di Gedung Subdirektorat Penegakkan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta pada Jumat, 1 September 2023.
Asep tak mendetailkan apa hasil uji coba tersebut. Menurut dia, metode water mist akan lebih efektif jika dilakukan di empat sisi gedung dengan atap berbentuk persegi. Karena itulah, alat penyemprot itu disarankan ditempatkan di empat sisi gedung.
Penyemprotan air dengan metode water mist adalah salah satu upaya jangka pendek untuk menangani polusi udara Jakarta. Selain itu, Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI juga menerapkan tilang emisi kendaraan dan menyemprotkan air ke jalanan.
Asep mengatakan, ketersediaan water mist generator kini masih sangat terbatas. Sebab, hanya BRIN yang memproduksi alat tersebut. Dia tidak mengetahui pasti berapa jumlah water mist generator yang sudah tersedia.
"Diharapkan memang BRIN bisa sesegera mungkin untuk menetapkan alat tersebut yang akan jadi standarisasi water mist di DKI Jakarta," tuturnya.
Gedung milik swasta dan pemerintahan juga mayoritas tidak memiliki water mist generator. Belum ada regulasi yang mengatur gedung wajib memiliki alat senilai Rp 50 juta itu. Namun, Asep berharap, nantinya alat itu tersedia di setiap gedung di Jakarta.
Biaya operasional water mist generator kira-kira Rp 50 ribu per hari, sudah termasuk air dan listrik. Menurut Asep, waktu operasional alat diutamakan pada hari kerja. "Baiknya itu delapan jam sehari. Empat jam hidup, satu jam mati, empat jam hidup. Itu baiknya, data dari BRIN," kata Asep.
Pilihan Editor: Ragam Reaksi Kader Demokrat Jakarta, Depok, Bekasi Tanggapi Isu Cak Imin Cawapres Anies Baswedan