TEMPO.CO, Jakarta - Peresmian pengoperasian LRT Jabodebek mengingatkan bahwa Jakarta juga punya rangkaian kereta ringan yang sudah lebih dulu beroperasi. Rangkaian kereta itu adalah LRT Jakarta dengan spesifikasi kereta dan rute berbeda.
LRT Jakarta beroperasi dengan panjang rutenya yang belum sampai 6 kilometer sejak 2019 lalu. Dibangun dengan tujuan awal melengkapi fasilitas Asian Games 2018 rutenya kini hanya terentang antara Stasiun Pegangsaan Dua sampai Velodrome.
Dus, rangkaian kereta ini relatif sepi ketimbang moda transportasi publik lainnya. Sebut saja KRL Jabodetabek dengan 105 stasiun dan jumlah jangkauan rute 15.291.910 kilometer, Transjakarta yang per 2020 lalu memiliki 13 koridor dan sekitar 4 ribu armada bus ukuran besar-sedang-kecil, bahkan LRT Jabodebek pemilik 18 stasiun dan panjang rute 82,9 kilometer di pekan-pekan awal pengoperasiannya saat ini.
TEMPO membuktikannya dalam perjalanan pada jam-jam sibuk pagi dan sore pada Selasa, 5 September 2023. LRT Jakarta ramai oleh penumpang yang didominasi pekerja kantoran dan karyawan mal. Barisan kursinya bisa terisi penuh, sedangkan penumpang berdiri masih bisa berbaris rapi.
Suasana di rangkaian kereta dan stasiun LRT Jakarta pada Sabtu, 2 September 2023. Tempo/Ninda
Satu di antara penumpang itu adalah Muhammad Kevin, karyawan di Arion Mall. Dia mengaku sebagai penumpang reguler karena menilai perjalanannya sangat efektif dengan LRT Jakarta. “Hemat biaya, waktu dan energi karena tidak bermacet-macet di jalan,” katanya saat ditemui di Stasiun Pulomas.
Alfian, 32 tahun, adalah satu di antara penumpang dari pekerja kantoran. Menurutnya tarif flat Rp 5 ribu sangat terjangkau. Terlebih, dia menambahkan, "Macet banget kalau jam segini bawa kendaraan, jadi saya biasa naik LRT ke kantor.”
Jumlah pengguna LRT Jakarta yang tak sepadat di moda transportasi publik lain membuatnya lebih nyaman. Ini seperti diakui Rio, 26 tahun, yang ditemui di Stasiun Velodrome. “KRL lebih lama jam tunggunya dan Transjakarta tuh padet banget kalau jam sibuk," kata dia membandingkan.
Lengang lebih terasa lagi saat akhir pekan. Pantauan TEMPO pada Sabtu lalu, Stasiun Pengangsaan Dua dan Stasiun Velodrome menjurus sepi. Semua penumpang leluasa memilih kursinya dalam kereta. Pada akhir pekan itu lebih banyak penumpang terdiri dari keluarga ataupun individu terdiri dari remaja maupun dewasa. Tujuannya sama: mal.
Suasana di rangkaian kereta dan stasiun LRT Jakarta pada Sabtu, 2 September 2023. Tempo/Ninda
Salah satunya Nur Aziziah, seorang mahasiswa berusia 20 tahun. Dia mengatakan sudah menjadi pengguna LRT Jakarta dari Boulevard Selatan menuju Arion Mall untuk berbelanja sekaligus menonton film. “Mumpung libur kuliah jadi mau jalan-jalan ke Arion,” katanya saat ditemui di Stasiun Velodrome.
Sepanjang perjalanan TEMPO pada Sabtu dan Selasa lalu, tak ditemui kendala pada kereta ataupun fasilitas lainnya. Buka-tutup pintu mulus, dalam kereta terasa sejuk, serta laju kereta halus.
Tak ada kendala juga diklaim petugas di bagian Humas LRT Jakarta. "Pada hari kerja, saat jam sibuk, cukup ramai tapi tidak sampai berdesak-desakan," katanya.
NINDA DWI RAMADHANI
Pilihan Editor: Greenpeace Kritik Arahan Luhut Soal Mobil listrik, Hanya Pindahkan Polusi Udara