TEMPO.CO, Jakarta - Kapolsek Pondok Aren Komisaris Bambang Askar Sodiq mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pengeroyokan konsumen Alfamidi oleh juru parkir karena tidak mau membayar. Ia mengatakan kantornya sudah melengkapi administrasi penyelidikan dan anak buahnya sedang mengejar para pelaku.
"Polsek langsung cek TKP dan saya perintahkan sekarang juga untuk lengkapi. Kami bisa tetapkan orang itu sebagai tersangka dengan Pasal 170 (KUHP) pengeroyokan," kata Bambang, Rabu, 6 September 2023.
Pihaknya, kata Bambang, telah menerbitkan surat penangkapan terhadap para pelaku. "Sudah dilakukan upaya dan tadi malam saya langsung brifing ke anggota Reskrim. Mereka sudah bergerak kejar pelaku," kata dia.
Bambang menyebut para pelaku pengeroyokan merupakan warga sekitar TKP. Pihaknya pun memastikan sudah mengantongi identitas para pelaku. "Itu kebetulan para pelakunya akamsi (anak kampung sini),” kata dia.
Menurut Bambang, ada lima orang yang terlibat dalam pengeroyokan konsumen Alfamidi. Sudah kami perintahkan untuk tangkap. Kami sudah mengetahui siapa-siapanya para pelaku tersebut," ujarnya.
Bambang menyatakan tidak ada ruang bagi premanisme di wilayah hukumnya. Ia mengimbau pelaku kooperatif dan menyerahkan diri.
"Kami sudah koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat yang bisa kami percayakan. Kami juga imbau ke keluarga pelaku untuk segera menyerahkan diri dan kooperatif kepada kami. Karena sampai kapan pun bakal kami kejar," ujar dia.
Pengeroyokan ini terjadi di kios Alfamidi, Bintaro, Sektor V, Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren pada Ahad, 3 September 2023. Korban, Muhammad Andhika, 22 tahun, yang hendak pulang usai berbelanja tiba-tiba diminta uang parkir, tapi menolak membayarnya. Korban merasa tidak ada yang membantunya memarkirkan kendaraan dan parkir di Alfamidi tidak dipungut biaya.
Hal itu membuat juru parkir tersebut marah dan memaki Andhika dengan kata-kata kasar. Keributan pun terjadi.
Saat ia sedang berselisih, ada rekan dari juru parkir itu yang berjaga di kios sebelah datang dan langsung membenturkan kepalanya ke pelipis Andhika hingga matanya berdarah. Ia mengatakan orang tersebut sempat mengambil senjata tajam dan mengancam akan membunuhnya.
"Dia juga sempat ambil batu sama pisau tukang nasi goreng yang ada di sana terus saya juga dijambak, dan merasa dipukul dari belakang juga," kata Andhika, Selasa 5 September 2023.
Saat itu, kata dia, terdapat lima orang rekan dari pelaku. Meski demikian hanya tiga orang yang menganiayanya. "Padahal saya sama sekali gak ada nonjok duluan atau kasar. Setelahnya karena dia udah ambil pisau tukang nasi goreng, saya disuruh lari, ya, sudah saya pergi naik motor ke Polsek," ujarnya.
Pilihan Editor: Keluarga David Berharap Mario Dandy Dihukum Maksimal, Rafael Alun Pasrah