TEMPO.CO, Depok - Sebelum penemuan mayat ibu dan anak tinggal kerangka di Cinere, kurir paket kerap mencium bau tidak sedap saat kirim paket ke tetangga korban. Kasus penemuan mayat ini terjadi di Perumahan Bukit Cinere Indah Jalan Puncak Pesanggrahan VIII Kecamatan Cinere, Depok.
Kurir jasa pengiriman barang, Hendrik, 29 tahun, mengungkapkan saat mengantar barang ke tetangga korban pada malam hari, dia mencium bau tidak sedap seperti bau bangkai.
"Kirain bangkai tikus karena dekat tong sampah, kecium 3 minggu lalu pas Agustus, kadang nyanter baunya," kata Hendrik pada Sabtu, 9 September 2023.
Dia tidak menyangka sumber bau bangkai tersebut berasal dari rumah korban. Hendrik mengira bangunan berwarna merah jambu itu tidak berpenghuni.
"Enggak pernah anter paket ke sana, kirain rumah kosong. Mungkin dulu pernah nganter ke rumah ini 2 tahun ke belakang tapi lupa juga," ujarnya.
Meski mencium bau tidak sedap, Hendrik tidak melaporkannya ke petugas keamanan kompleks karena dia mengira hanya bangkai tikus. "Nyium 2-3 kali, makanya disangka bangkai tikus," ucap Hendrik.
Dua mayat tinggal kerangka itu ditemukan di perumahan elit di Cinere, Depok, pada Kamis, 7 September 2023. Diduga dua penghuni rumah itu sudah lama meninggal karena kondisi jasad yang telah rusak.
Dalam kasus penemuan mayat ibu dan anak tinggal kerangka itu, GAH perempuan berusia 64 tahun dan putranya DAW, 38 tahun, meninggalkan file 'To You, Whomever di laptop korban. Mereka juga meninggalkan kertas bertuliskan nama kerabat dan nomor teleponnya.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Polisi Sita Sejumlah Dokumen dari Lokasi Penemuan Mayat Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok