TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginginkan semua gedung memasang water mist untuk menanggulangi polusi udara. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan alat itu bisa menjadi seperti alat pemadam kebakaran yang harus ada di setiap gedung.
“Kami ingin kesadaran untuk gedung memasang water mist itu sama dengan kesadaran gedung untuk melengkapi dengan alat pemadam kebakaran,” ujar Asep di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 12 September 2023.
Dia menyampaikan bahwa 700 pemilik gedung di DKI Jakarta telah menyetujui pemasangan water mist. Melalui wali kota setiap wilayah administrasi, pemilik gedung diklaim telah tersosialisasi pada dua pekan lalu.
Menurut Asep, pemasangan water mist juga bukan sebagai upaya dadakan. Penggunaan alat itu juga diklaim efektif menekan Particulate Matter atau PM 2,5 dan telah diuji juga oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Memang masih terkendala terhadap penyediaan alat itu,” tuturnya.
Untuk pengadaan itu, kata Asep, masih diupayakan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dia optimis setiap pemilik gedung akan memasang water mist jika jumlah barangnya sudah banyak.
“Kalau alat water mist itu sudah tersedia dengan banyak, saya optimis bahwa pemilik gedung pasti akan menyediakan alat water mist itu,” katanya.
Sebelumnya, Asep menyebut water mist akan lebih efektif jika dilakukan di empat sisi gedung dengan atap berbentuk persegi. Waktu operasionalnya bisa dilakukan selama delapan jam pada hari kerja.
Pengadaan water mist akan merogoh kocek dari setiap pemilik gedung. Harga alat tersebut sebesar Rp 50 juta per unit.
Pilihan Editor: DLH DKI Bakal Uji Coba Water Mist Pakai Eco Enzyme dari Gedung Pertamina