TEMPO.CO, Bekasi - Warga Kota Bekasi mengeluhkan suplai air bersih dari Perusahan Umum Daerah Tirta Patriot yang sudah terhenti selama tiga hari belakangan. Suplai seret juga pernah terjadi beberapa kali sebelumnya, namun anehnya disertai lonjakan tagihan.
Amelia, 22 tahun, warga Pondok Ungu Permai, Bekasi Utara, mengungkapkan kalau air di rumahnya sudah mati sejak Rabu, 13 September 2023. Sejak itu juga, dia mengeluhkan, terpaksa membeli air isi ulang sebanyak lima galon per hari untuk keperluan mandi keluarganya. Sementara, tak ada bantuan air bersih dari Perumda Tirta Patriot yang tiba.
Menurut Amelia, pasokan air mati juga terjadi di rumahnya pada bulan lalu. Anehnya, kata Amelia, ada gangguan suplai air, tagihan air malah melonjak dari normal. Dari normalnya dibayarkan pemakaian maksimal senilai Rp 300 ribu, tagihan yang datang tertera sampai Rp 500 ribu.
"Harapan saya tagihan digratiskan. Soalnya ini enggak sekali dua kali, bulan kemarin juga begini air mati dua harian," katanya pada Jumat, 15 September 2023.
Agatha, 30 tahun, warga Kota Baru, Bekasi Barat, juga mengatakan suplai air Perumda Tirta Patriot sudah terhenti tiga hari. Sama seperti Amelia, kebutuhan air bersih terpaksa dipenuhi dengan cara membeli air isi ulang.
"Saya sampai enggak mandi, cuci muka sama sikat gigi saja. Suami saya mandi di pom bensin," kata Agatha.
Menurut Agatha, Kali Bekasi yang tercemar limbah berdampak kepada suplai air bersih dari Tirta Patriot. Dia berharap pemerintah kota setempat mengusutnya.
Kini, Agatha dan keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah orang tuanya yang masih mengonsumsi air tanah. "Kasihan anak saya yang satu masih sekolah, yang satu bayi," kata dia menambahkan.
Penjelasan Tirta Patriot
Diketahui, kondisi Kali Bekasi sebagai sumber air baku Perumda Tirta Patriot tengah tercemar diduga limbah industri. Kondisi air Kali Bekasi saat ini hitam dan mengeluarkan bau tak sedap.
Perumda Tirta Patriot pun melalui keterangan resmi tertulis telah menginformasikan bahwa produksi air sudah kembali dilakukan sejak dua hari lalu. Namun, warga masih mengeluhkan belum sampai ke rumah mereka.
"Saat ini air baku kami kembali normal dan sudah mulai produksi, aliran ke pelanggan bertahap akan normal kembali, karena harus mengisi ke jaringan pipa distribusi kami terlebih dahulu," tertulis di keterangan resmi itu.
Pilihan Editor: Kurangi Polusi Udara, Tangsel Imbau Pelajar Tak Bawa Kendaraan Pribadi ke Sekolah