TEMPO.CO, Depok - Puluhan siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Insan Kamil di Kecamatan Sukmajaya, Depok terserang cacar air. Akibatnya, seluruh siswa sekolah yang beralamat di Jalan KSU kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok itu terpaksa belajar dari rumah untuk sementara.
Pihak sekolah pun mengeluarkan surat edaran pada Kamis, 14 September 2023, yang ditandatangani Kepala SDIT Bina Insan Kamil, Nanil Suryaningsih.
"Untuk mengurangi penyebaran virus cacar, maka mulai dari hari Jumat tanggal 15 September 2023 sampai dengan pelaksanaan asesmen sumatif tengah semester ganjil (PTS), kami laksanakan pembelajaran secara daring dari rumah," bunyi surat edaran tersebut.
Pelaksanaan asesmen sumatif dimulai 18 September sampai 27 September 2023, dengan jadwal terlampir dan siswa siswi masuk kembali pada tanggal 2 Oktober 2023.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Siti Chaerijah Aurijah membenarkan ada satu SD yang puluhan siswanya terserang cacar air. Sekolah itu telah berkoordinasi ada cacar air yang menular ke sejumlah siswa, sehingga diputuskan KBM di sekolah tersebut dialihkan ke pembelajaran daring.
"Info yang saya dapat, terdapat 28 siswa yang terkena penyakit cacar tersebar di beberapa kelas,” kata Siti.
Disdik berkolaborasi dengan Dinkes dan pihak sekolah melakukan upaya mitigasi bersama UPT Puskesmas Cilodong.
"Sekolah tersebut akan melakukan PJJ untuk memutus mata rantai penularan cacar. Saat ini sedang dipantau Puskesmas Cilodong, penanganan dilakukan tim puskesmas,” terang Siti.
Berdasarkan surat edaran, pelaksanaan PJJ akan dimulai 18-27 September dan siswa dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka di 2 Oktober bila wabah tersebut telah ditanggulangi puskemas.
Cara Mencegah Penularan
Ia pun meminta siswa di sekolah tersebut dapat menjaga kesehatan dan melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), karena dapat mencegah penularan atau tertularnya penyakit lingkungan.
"Bagi siswa yang mengikuti belajar daring dengan baik dan orang tua diharapkan dapat mengawasi selama PJJ (pembelajaran jarak jauh), orang tua juga harus memperhatikan kebersihan dan kesehatan anak, jika anak sakit segera berobat dan istirahat, ikuti anjuran dari dokter," ucap Siti.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Depok Umi Zakiati mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan penyelidikan epidemiologi.
"Kami sudah berkoordinaai dengan pihak sekolah untuk melakukan pencegahan bertambahnya kasus. Puskesmas melakukan sosialisasi dan edukasi kepada guru, orang tua murid terkait pencegahan dan tata laksana penyakit," kata Umi Zakiati.
Jika ada kejadian serupa, Umi Zakiati menerangkan hal-hal yang perlu diperhatikan, yakni segera periksa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
"Kemudian, hindari pecahnya vesikel, hindari menggaruk bekas luka cacar air yang sudah mengering agar tidak berbekas dan menimbulkan infeksi," paparnya.
Orang yang terpapar sebaiknya dikarantina mencegah terjadinya penularan dan menggunakan alat makan serta handuk sendiri.
Penderita cacar air dapat melakukan terapi di antaranya melakukan terapi supportif sesuai gejala, menjaga higienitas tubuh, memberikan antivirus 7-10 hari dan efektif diberikan 24 jam pertama setelah timbul lesi, istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi.
"Kita juga wajib melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan, mengonsumsi makanan bergizi dan vaksinasi cacar air," ucap Umi.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Dinkes DKI: Warga Jakarta yang Kena ISPA Pakai BPJS untuk Layanan Kesehatan Gratis