TEMPO.CO, Jakarta - Viral sepi Pasar Tanah Abang belakangan ini juga diamini para porter atau kuli angkut. Mereka mengungkap pendapatan yang drop karenanya--seperti yang lebih dulu dikeluhkan para pedagang di sana.
Itu seperti yang dituturkan Jubet (40 tahun) saat ditemui sedang bersama sejumlah porter lainnya pada Selasa, 20 September 2023. "Jauh banget sama yang dulu, beda bener," tutur dia.
Dia dan kawan-kawannya mengonfirmasi dampak dari semakin turunnya tingkat keramaian pembeli yang hadir di Pasar Tanah Abang. Bahkan penurunan disebutnya terus terjadi setelah normal kembali pasca-pandemi Covid-19.
Para pembeli yang tak kembali dari aktivitas jual-beli di platform digital semasa pandemi itu juga ikut disebutnya menyumbang peran.
Keluhan itu mirip yang pernah disampaikan Sukril, seorang pedagang di pasar yang sama. "Kalau Corona, dari menurut perhitungan pemerintah, kan, katanya ekonomi bakal bangkit. Corona udah selesai, justru malah tambah terpuruk di sini,” kata Sukril, Sabtu lalu.
Anwar, 55 tahun, seorang sopir angkutan kota yang ditemui sedang mangkal di depan Blok A Pasar Tanah Abang pada Selasa mengungkap senada. Curhatannya berasal dari jumlah penumpang yang diangkutnya dari dan ke pasar itu ikut merosot.
Menurutnya, turunnya jumlah penumpang sudah terjadi sejak masa pandemi dan hingga sekarang belum membaik. Ia juga merasa pendapatannya yang sekarang juga belum cukup memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.
"Jadi kalau ada media yang mengabarkan kalau ekonomi kita naik, itu bullshit banget," ujarnya.
ALIFYA SALSABILA NOVANTI
Pilihan Editor: Penculikan dan Pembunuhan oleh Anggota Paspampres, Polisi Periksa Ibu dan Paman Imam Masykur