TEMPO.CO, Tangerang - Dua orang jurnalis mendapat intimidasi dari sekuriti Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Kota Tangerang Selatan. Dua handphone jurnalis sempat diambil paksa oleh petugas keamanan yang hendak meliput peristiwa ledakan di rumah sakit tersebut.
Intimidasi oleh petugas keamanan ini terjadi saat dua jurnalis yakni Yudi Wibowo dari Kabar6.com dan Wivy Hikmatullah dari Suara.com merekam tim Gegana Polda Metro Jaya melakukan sterilisasi gedung rumah sakit.
Yudi mengatakan, saat itu dirinya dialangi dua orang sekuriti dan dilarang mengambil gambar. Padahal, mereka berada di ruang publik.
"Saya ini ada di ruang publik, engga mengganggu proses olah TKP. Mau ambil gambar tapi hape direbut petugas," kata Yudi saat dijumpai, Kamis 21 September 2023.
Kata Yudi, petugas itu mengambil handphone milik dua orang wartawan ini. Namun ketika berdebat, petugas itu mengembalikan kedua telepon genggam milik wartawan.
"Ada satu petugas, dua orang HP wartawan yang diambil. Dibalikin pas ngedebat, saya bilang tugas, dia bilang perintah dari pimpinan," ujar Yudi.
Jurnalis Suara.com, Wivy mengatakan peristiwa intimidasi itu juga menimpanya ketika dia sedang merekam kegiatan tim gegana. "Iya saya juga lagi mengambil video untuk kepentingan liputan. Tapi seketika dialangi dan diambil juga handphone saya," ujarnya.
Kata Wivy, tidak ada pihak management yang memberikan pernyataan resmi atas insiden perampasan ponsel tersebut. "Engga ada, ga ada yang mau ngomong," ujarnya.
Ketika TEMPO hendak mengambil gambar alat yang meledak di halaman parkir, dua petugas sekuriti menghampiri. Satu petugas mengenakan pakaian safari dan satu lainnya mengenakan seragam.
Petugas menanyakan izin untuk mengambil gambar. Dia berdalih alat yang rusak dengan dilingkari garis polisi itu tidak boleh diambil fotonya. Sementara petugas lain minta gambar tersebut dihapus jika tidak memiliki izin. Padahal alat tersebut berada di ruang terbuka publik.
Selanjutnya AJI kecam intimidasi...