TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simamarta mengatakan tim kepolisian telah meminta keterangan terhadap 10 orang saksi dalam kasus anak perwira menengah TNI AU yang tewas terbakar di Pos Spion Ujung Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada Ahad, 24 September 2023
Kesepuluh orang saksi yang telah dimintai keterangan itu yakni ibu dan ayah korban, wali kelas, guru BK, teman kelas korban sebanyak 4 orang, petugas keamanan atas nama Sasono Bayu Aji, dan anggota POM Angkatan Udara yang sedang piket pada saat kejadian.
Dalam keterangannya, Leonardus mengatakan bahwa pihaknya dan tim telah melakukan beberapa tindakan sampai saat ini, diantaranya yakni melakukan identifikasi dan juga klarifikasi terhadap 10 orang saksi, yang sebelumnya berjumlah 8.
“Ada 10 orang totalnya,” kata Leonardus, Jumat, 29 September 2023.
Tim penyidik juga telah memeriksa 18 titik CCTV di sekitar TKP. Namun ternyata dari hasil analisa hanya 4 titik CCTV saja yang bisa merekam korban, baik itu pra dan pasca kejadian. Ia juga mengatakan CCTV yang posisinya mengarah langsung ke TKP juga tidak berfungsi.
“Adapun CCTV yang posisinya di depan TKP atau yang mengarah langsung tidak berfungsi,” katanya.
Polisi, kata Leonardus, akan koordinasi, melakukan sharing data dan informasi hasil penyelidikan dengan tim dari Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR). Hal ini untuk kepentingan autopsi psikologi.
I GUSTI AYU PUTU PUSPASARI
Pilihan Editor: Polisi Periksa Wali Kelas dan Teman Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim