Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasar Tanah Abang Belum Seramai Dulu, Begini Profil Tenabang dan Masa Kejayaannya

image-gnews
Gedung Blok A Pasar Tanah Abang. TEMPO/Nickmatulhuda
Gedung Blok A Pasar Tanah Abang. TEMPO/Nickmatulhuda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Sejumlah pedagang Pasar Tanah Abang menuding perang harga yang ditawarkan melalui live shopping di platform media sosial membuat penjualan mereka berkurang signifikan. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan hal ini terjadi karena perubahan gaya belanja konsumen dan pastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tak akan beri bantuan dana untuk pedagang.

Semenjak pandemi Covid-19 menyerang dunia pada 2020 lalu, perubahan besar-besaran terjadi pada seluruh pola dan gaya hidup masyarakat. Perubahan perilaku dan gaya hidup ini tercermin dalam digitalisasi yang semakin melebur dalam setiap hal kecil di kehidupan masyarakat. Mulai dari pendidikan, jualan, berbelanja, kesehatan, dan hampir di seluruh bidang. Tentu saja perubahan perilaku dan gaya hidup ini banyak mempengaruhi orang-orang khususnya dalam bidang ekonomi.

Tidak dapat dipungkiri, ekonomi menjadi bidang yang paling terpengaruh dari adanya perubahan perilaku dan gaya hidup. Salah satu dampak dalam bidang ini dirasakan oleh para penjual di pasar Tanah Abang.

Para pedagang di sana mengeluhkan sepinya pembeli yang datang ke tempat tersebut beberapa tahun belakangan ini. Sepinya tempat grosir terbesar di Asia Tenggara ini tak lain disebabkan karena peralihan perilaku masyarakat yang lebih menyukai belanja online dari pada membeli langsung di pasar. 

Pasar Tanah Abang merupakan salah satu pasar grosir terbesar di Jakarta. Beberapa waktu belakangan, pasar yang berlokasi di kawasan Jakarta Pusat ini banyak menarik perhatian masyarakat lantaran kondisinya yang memprihatinkan karena sepinya pengunjung. 

Hal ini sangat disayangkan oleh para penjual, mengingat pasar ini menjadi tempat favorit masyarakat dalam berbelanja berbagai kebutuhan pada masa kejayaannya.

Profil Pasar Tanah Abang

Pasar grosir terbesar di Jakarta ini pertama kali didirikan oleh Yustinus Vinck pada tahun 1735. Yustinus merupakan salah satu sosok pejabat VOC yang pertama kali mendirikan pusat perbelanjaan ini setelah mendapat izin dari Gubernur Jenderal Belanda saat itu adalah Jenderal Abraham Patras.

Pada awal berdirinya, pasar ini hanya diizinkan untuk beroperasi dan melakukan proses jual beli hanya pada hari Sabtu saja. Oleh karena itu, pada awalnya pasar ini disebut Pasar Sabtu. Dibangun dengan sederhana, Pasar Tanah Abang tempo dulu memiliki atap rumbia dengan dinding anyaman bambu. Kala itu, pasar ini hanya memberikan izin untuk berdagang tekstil dan barang kelontong. Meskipun demikian, berdirinya pasar ini memberikan dampak yang luar biasa besar untuk menjadi titik permulaan berdirinya peradaban kita sekarang. 

Asal usul nama Tanah Abang sendiri didapat dari banyaknya pohon nabang atau palem yang tertanam di sekitarnya. Ketika itu, orang-orang Belanda kerap memanggil pasar ini dengan sebutan “De Nabang”. Dari sinilah orang-orang kemudian mulai menyebut pasar ini dengan sebutan Pasar Tanah Abang sampai sekarang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, dalam buku Tenabang Tempo Doeloe (2017) karya Abdul Chaer, dijelaskan bahwa tanah tempat berdirinya pasar tersebut merupakan tanah yang dikuasai Belanda. Kemudian seorang Kapitan China bernama Phoa Beng Gam pada tahun 1648 meminta kepada VOC untuk membuka lahan di kawasan tersebut untuk dijadikan sebagai kebun. Aktivitas pekerjaan tersebut berjalan dengan baik sampai akhirnya Vinck mulai mendirikan pasar di kawasan tersebut.

Lima tahun setelah dibangun, kondisi perdagangan di pasar ini tidak berjalan dengan lancar. Hal ini disebabkan oleh peristiwa geger pecinan yang mengakibatkan pasar ini tidak dapat beroperasi dalam waktu yang lama. Hingga akhirnya pada tahun 1881, kegiatan jual beli di Pasar Tanah Abang berangsur membaik.

Setelah banyak saudagar Cina dan Arab kembali menggunakan kawasan ini untuk perdagangan, Pasar Tanah Abang pun kembali dibuka selama dua hari dalam seminggu yakni pada hari Rabu dan Sabtu. Awal abad ke-19 menjadi titik awal pembaharuan pada pasar ini. Sebab pada saat itu, pemerintah Batavia secara permanen melakukan perombakan dan membuat pasar ini aktif hingga hari ini.

Kilas Balik Kesuksesan Pasar Tanah Abang

Pada masa-masa kejayaannya, pusat perbelanjaan terbesar di Asia Tenggara ini selalu ramai pengunjung. Umumnya, semakin siang pasra ini akan semakin ramai oleh pengunjung. Dahulu, di lantai dasar blok A, jumlah pengunjung sangat ramai. Mereka banyak berlalu lalang dan berhenti untuk melihat barang yang ditawarkan oleh penjual atau sekadar bertanya-tanya. 

Barang-barang yang ditawarkan di pasar ini juga sangat beragam. Biasanya setiap lantai di khususkan untuk berjualan barang-barang tertentu. Misalnya di lantai tujuh yang dikhususkan untuk para pedagang yang menjual sepatu. Tak sampai di sini, blok B yang berada di dekat blok A pun banyak dikunjungi masyarakat yang lalu lalang mengunjungi pasar. Bahkan dahulu, pengunjung sampai berdesak-desakan untuk berbelanja di pasar ini.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA  I  ALIFYA SALSABILA NOVANTI  I  ANDIKA DWI

Pilihan Editor: Pasar Tanah Abang Sepi Pengunjung, Teten Blak-blakan Beberkan Deretan Penyebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

3 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

9 hari lalu

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut. Foto: Canva
Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.


Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

9 hari lalu

Kebakaran melumatkan tiga rumah warga di permukiman warga di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 17 April 2024. Kebakaran itu terjadi sekitar 13.00 WIB. TEMPO/Ihsan Reliubun
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.


Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

9 hari lalu

Suryonoto, 53 tahun, melihat sisa kebakaran yang melumatkan tiga rumah warga dan delapan kamar kontrakan di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 17 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.


Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

11 hari lalu

Seorang pria berdiri menunggu penumpang arah Ciawi, Kota Bogor, Jawa Barat, di terminal bayangan, yang terletak di Jalan Perindustrian, Makasar, Jakarta Timur, atau seberang Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia, Senin, 15 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

Kadishub DKI Syafrin Liputo tak memungkiri masih adanya travel gelap atau angkutan umum ilegal yang beroperasi di Ibu Kota.


Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

14 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro saat ditemui di Polda Metro Jaya usai Apel Swakarsa, Sabtu, 4 November 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Mayat Dalam Freezer Mobil Pengantar Es di Jalan Sudirman, Polisi Duga Korban Tertidur dan Terkunci

Seorang karyawan ditemukan tewas di dalam lemari pendingin (freezer) mobil pengangkut es krim di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat


Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

15 hari lalu

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gudang pengolahan ban bekas di Marelan, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 17 November 2023. Sebanyak 11 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar gudang tersebut. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?


Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

Agar terhindar dari menjadi korban penjahat siber saat belanja online di masa Lebaran, simak tips berikut ini.


109 Remaja Konvoi Motor di Jakarta Pusat Dibawa ke Polsek Tanah Abang, Berdalih Bagikan Takjil

18 hari lalu

Polres Metro Jakarta Pusat menangkap 109 remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil di Jakarta pada Minggu, 7 April 2024. (ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Pusat)
109 Remaja Konvoi Motor di Jakarta Pusat Dibawa ke Polsek Tanah Abang, Berdalih Bagikan Takjil

Polisi menemukan para remaja konvoi dengan menggeber-geber sepeda motor sembari membawa bendera.


Suasana Pusat Perbelanjaan Mal Central Park Jelang Idul Fitri 2024

19 hari lalu

Central Park. Centralparkjakarta.com
Suasana Pusat Perbelanjaan Mal Central Park Jelang Idul Fitri 2024

Suasana pusat perbelanjaan Mall Central Park jelang perayaan hari besar Lebaran dipadati pengunjung, terutama masyarakat yang tidak pulang kampung.