TEMPO.CO, Tangerang - Direktur Utama RSUD Kota Tangerang dr.O.U Taty Damayanti menyatakan para santri korban kecelakaan di Ciloto rata-rata mengalami patah tulang. Rombongan santri yang mengalami kecelakaan itu berasal dari Pondok Yatim Dhuafa Al Umm Jalan Ketapang Dongkal, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.
Kecelakaan maut itu menyebabkan empat anak meninggal.
Pada saat ini sebanyak 10 dari 14 santri masih menjalani perawatan di Ruang Ulin RSUD Kota Tangerang. Empat orang sudah pulang karena hanya mengalami luka ringan.
"Enam di antaranya akan menjalani operasi dalam waktu dekat karena alami patah tulang serius. Saat ini sedang menjalani CT-Scan," kata dr.Taty saat dihubungi Tempo, Rabu 25 Oktober 2023.
Para santri Al Umm yang umumnya berusia remaja itu juga ditangani tim medis dokter bedah ortopedi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis syaraf dan dokter Telinga Hidung Tenggorokan (THT).
Informasi diterima Tempo menyebutkan kendaraan ELF yang mengangkut 27 santri itu kecelakaan menabrak tebing dan masuk jurang di dekat Ciloto. Kendaraan itu mengangkut para santri berusia 12 sampai 14 tahun.
Para santri korban luka- luka dalam kecelakaan itu dibawa dengan 16 ambulans ke RSUD Kota Tangerang. Ada pula korban yang dirawat di RS Cimacan Cianjur.
Para santri itu sedianya menuju Cipanas dari Cipondoh. Kendaraan melaju dari arah Bogor, namun sesampainya di Puncak, dekat Ciloto, menggalami kecelakaan. Tujuan para santri ke Puncak adalah rekreasi setelah memperingati hari santri.
Mereka diajak jalan-jalan dengan tujuan rekreasi rutin setiap tahun untuk menghibur para santri yang mayoritas yatim piatu. "Korban meninggal empat anak sudah diambil keluarga. Adapun yang luka berat dirawat di RSUD Tangerang, yang koma masih dalam perawatan di RSUD Cimacan," ujar sumber Tempo.
AYU CIPTA
Pilihan Editor: Mobil ELF Rombongan Santri Cipondoh Masuk Jurang di Ciloto Puncak, 4 Orang Tewas