TEMPO.CO, Jakarta - Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System atau Inafis Polda Metro Jaya kembali mendatangi rumah yang menjadi lokasi penemuan mayat bapak-anak membusuk di dalamnya di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Senin 30 Oktober 2023. Mereka menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan rumah itu dan sekitarnya.
"Jam 11-an polisi datang. Nyemprot biar steril," kata Ketua RT setempat, Jumadi, saat ditemui di kediamannya.
Jumadi menjelaskan bahwa penyemprotan disinfektan dilakukan hingga di jalan depan dan samping rumah milik Hamka Rusdi tersebut. Sterilisasi dipandang dibutuhkan karena exhaust fan di rumah itu masih aktif saat temuan mayat pada Sabtu lalu, diduga berperan menyebar bau tak sedap ke lingkungan sekitar.
"Itu masih bau banget. Di samping rumahnya menghadap ke jalan, ada exhaust fan yang ngeluarin udara dari dalam rumah," ucapnya menunjuk sebuah exhaust fan di lantai dua rumah Hamka yang menghadap ke Jalan Balai Rakyat 3 Terusan.
Sepanjang jalan itu, masih tercium bau busuk menyengat yang berasal dari rumah Hamka. Warga yang melintas di jalan itu kerap menutup hidung dan berjalan cepat agar terhindar dari aroma tak sedap itu.
Sementara, di Jalan Balai Rakyat 5 di depan rumah Hamka sepanjang Senin sudah tak begitu berbau. Hal ini juga disebabkan karena lokasi kedua jasad dievakuasi dari bagian belakang rumah itu.
Foto posisi satu mayat di antara mayat bapak-anak yang ditemukan membusuk di dalam rumahnya di Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu 28 Oktober 2023. ISTIMEWA
"Jenazahnya ada di belakang. Jadi, baunya terbuang lewat exhaust fan ke samping rumah," kata Jumadi.
Dua mayat sudah membusuk yang ditemukan dalam rumah itu adalah jasad Hamka dan seorang anaknya yang berusia dua tahun. Istri Hamka dan seorang anaknya yang lain, usia 4 tahun, ditemukan masih hidup meski kondisinya kurus dan lemas.
Pilihan Editor: Kebakaran di Bantargebang, Ini Suara Peringatan dari DPRD Kota Bekasi untuk DKI