TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melakukan vaksinasi cacar monyet (Mpox) terhadap 383 orang dari kelompok berisiko per Senin 30 Oktober 2023. Sebanyak 1.000 dosis vaksin itu telah dialokasikan untuk 500 orang sejak kasus aktif cacar monyet terdeteksi mewabah kembali di Jakarta di bulan ini.
Pemberian vaksin tersebut telah berjalan sejak Senin, 23 Oktober 2023. Karena jumlah dosis yang terbatas, vaksinasi diprioritaskan untuk kelompok berisiko tinggi.
"Kelompok itu adalah lelaki seks dengan lelaki (LSL), ibu hamil, ibu menyusui, anak, dan orang lanjut usia (lansia),” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi di Dinas Kesehatan DKI, Ngabila Salamadia, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 21 Oktober 2023.
Vaksinasi merupakan upaya yang dilakukan oleh Dinas DKI untuk mencegah kasus Mpox bertambah luas penularannya. Per akhir pekan kemarin, tercatat sudah ada 18 kasus aktif di DKI dengan positivity rate mencapai 33 persen. Termasuk di dalamnya adasalah satu kasus positif yang telah dinyatakan sembuh sejak Agustus 2022.
Tercatat, 18 pasien di DKI Jakarta mengalami gejala ringan dan tertular dari kontak seksual. “Semua laki-laki usia 25-50 tahun," kata Ngabila lewat pesan teksnya, pada Senin, 30 Oktober 2023.
Temuan baru juga mencatat bahwa Mpox sudah tersebar di luar DKI Jakarta. Diantaranya, 3 orang terkena cacar monyet di Tangerang Selatan, 1 Kota Tangerang, dan 1 kota Bandung.
Dinkes DKI juga melaporkan 10 orang yang berstatus terduga atau suspek. Mereka menampakkan gejala cacar monyet dan sedang menunggu hasil tes PCR.
Sementara, 36 orang lainnya yang pernah menjadi suspek telah mendapat hasil PCR negatif. Sedangkan 6 orang sedang dipantau karena pernah menjalin kontak erat dengan kasus positif yang tak bergejala.
Pilihan Editor: Jakpro Tantang Kontraktor Tak Tutup Jalan Sepanjang Pengerjaan Proyek LRT Velodrome-Manggarai