TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan 27 pasien terinfeksi cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) masih menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit. Dia menyebut seluruh pasien mengalami gejala ringan.
"Semua tertular dari kontak seksual, semua laki-laki usia 25 hingga 50 tahun," kata dia dalam pesan teksnya pada Senin, 6 November 2023.
Dinkes DKI mencatat total ada 27 kasus aktif Mpox per kemarin, 5 November 2023. Jika ditambah dengan satu kasus awal yang sudah sembuh pada Agustus 2022 lalu, maka totalnya menjadi 28 kasus.
Menurut Ngabila, hingga kini, belum ada penambahan kasus baru. Selain itu, tidak ada juga orang yang suspect atau diduga bergejala cacar monyet. Sebanyak 79 orang yang pernah melakukan tes PCR telah dinyatakan negatif Mpox.
Dari 28 kasus Mpox di Jakarta, lanjut Ngabila, semuanya tertular melalui kontak seksual. Ini hampir sama dengan data global yang menunjukkan bahwa penularan melalui kontak seksual terjadi sekitar 95 persen.
"Karena di data global sudah ada 5 persen penularan droplet pada anak, ibu hamil dan menyusui, orang lanjut usia yang merupakan kelompok rentan lainnya," ujarnya.
Ngabila berharap agar penularan kasus cacar monyet tidak menyebar karena sudah ada pengawasan dan deteksi dini. Ia melanjutkan, pengawasan harus diperketat, terutama di wilayah perkotaan yang memiliki mobilitas dan aktivitas tinggi.
"Bisa dengan cara penemuan kasus aktif, terutama kelompok-kelompok populasi kunci dan orang dengan gejala infeksi menular seksual atau cacar dengan riwayat seks berisiko (baik oral dan genital)," kata dia.
Pilihan Editor: Panitia Klaim Massa Aksi Bela Palestina di Monas Sampai 2 Juta Orang