TEMPO.CO, Jakarta - Efektivitas Sodetan Ciliwung yang diresmikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Juli lalu untuk mencegah banjir dipertanyakan. Pasalnya, sejumlah wilayah yang diprediksi bisa bebas banjir setelah ada sodetan itu rupanya masih tertap terendam banjir pada Ahad lalu. Misalnya wilayah Kebon Pala, Kampung Melayu yang daerah langganan banjir.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan tengah mengevaluasi fungsi Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur agar bisa efektif mencegah banjir di sejumlah wilayah.
Menurut Heru harus ada perubahan SOP atau standar operasional prosedur Sodetan Ciliwung pada saat Kali Ciliwung meluap atau mendapat banjir kiriman dari daerah hulu. Ia menginginkan agar luapan air di Ciliwung bisa langsung dialirkan ke sodetan.
"Jadi kemarin itu SOP-nya mau diperbaiki," ujar Heru di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Selasa, 7 November 2023.
"Jadi kalau bisa, begitu mengalir ke Kali Ciliwung itu masuk dulu ke sodetan. Kalau selama ini kan tunggu posisi tertentu baru dialirkan," ujar Heru.
Ia menyebut telah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air atau SDA untuk memecah aliran air begitu masuk ke Sodetan Ciliwung. "Jadi Balai Cisadane atau Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dengan Dinas SDA lagi rembukan kemarin, saya minta udah langsung bagi dua aja," ujarnya.
Sehubungan dengan itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) DKI Jakarta Isnawa Aji mencatat ada 54 rukun tetangga (RT) do daerah Jakarta yang terendam banjir akibat hujan deras sejak Sabtu, 4 November 2023.
“BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 22 Rukun Tetangga (RT) saat ini menjadi 54 Rukun Tangga atau 0,175 persen,” kata Isnawa melalui keterangan tertulisnya, Ahad, 5 November 2023.
Pihaknya telah melakukan upaya penanganan bersama Dinas Sumber Daya Alam, Dinas Bina Marga dan Gulkarmat untuk melakukan penyedotan air di kawasan tersebut.
Pilihan Editor: Ciliwung Masih Bikin Banjir, DKI Klaim Sodetan yang Diresmikan Jokowi Efektif