TEMPO.CO, Depok - Polisi di Kota Depok berhasil meringkus dua tersangka komplotan pencuri yang telah menyatroni lebih dari 20 rumah di wilayah Sukmajaya dan Cilodong di Depok, dan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Dari pemeriksaan terungkap satu tersangka selalu membawa keris yang terbungkus kain putih dan buang air besar (BAB) di teras rumah korbannya.
Satu tersangka itu atas nama Alex Chandra Hutabalian, 25 tahun, yang berperan sebagai eksekutor. Dia mengungkap perilaku tersebut saat diminta polisi menunjukkan rumah-rumah yang pernah dibobolnya bersama Saprudin, 41 tahun, di kawasan Cilodong, Depok, Rabu, 8 November 2023.
Alex membantah kalau semua itu menjadi bagian dari upayanya untuk memuluskan niat jahat mencuri. Soal keris, dia membantahnya sebagai jimat dan sebatas mengakuinya sebatas pemberian dari teman di Cianjur.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Depok Komisaris Hadi Kristanto mengatakan Alex selalu membawa keris terbungkus kain putih itu untuk menambah kepercayaan diri. "Itu sudah diamankan dan sekarang ada di polsek," katanya.
Sedangkan untuk perilaku BAB, Alex menjawab, "Saya mules, pak." Dia mengaku tak punya masalah dengan kesehatan perutnya. "Enggak, cuma habis makan pedas," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Kapolsek Sukmajaya, Komisaris Margiyono mengatakan bahwa kejahatan oleh Alex dan Saprudin telah meresahkan sepanjang Agustus-September lalu. Keduanya berhasil diringkus jajaran Polsek Sukmajaya yang didukung Polres Metro Depok di sebuah rumah kontrakan di kawasan Ratu Jaya, Depok, dan diungkap pada Rabu.
Menurut Margiyono, polisi sempat dibuat pusing oleh laporan kejadian pencurian yang datang hampir setiap malam. "Di Sukmajaya sendiri ada 10 laporan dari masyarakat terdiri dari dua di Perumahan Anyelir 2, empat di Anyelir 3, dan selebihnya di sekitaran perumahan yang ada di Sukmajaya," katanya.
Modus pencurian dilakukan dengan mencongkel jendela di lantai 2 rumah korbannya dan mengambil barang yang ada di kamar tersebut. Mereka tidak sampai mengacak-acak isi ruangan yang lain.
"Memang mereka itu saat melakukan aksinya kalau sudah mendapatkan sasaran baik laptop maupun HP sudah langsung meninggalkan TKP," kata Margiyono.
Pilihan Editor: 2 Pegawai Honorer di Tangsel Dipecat, Dianggap Tidak Netral Pemilu 2024