TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menandatangani risalah pembahasan penilaian atau Minutes of Discussion (MoD of Appraisal Mission) untuk proyek MRT Fase 3 (Koridor Timur-Barat/East–West). Penandatanganan ini sehubungan dengan pengerjaan MRT Koridor Timur-Barat fase 1 tahap 1.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemerintah Indonesia, Provinsi DKI Jakarta, dan JICA atas dukungannya dalam memajukan sistem transportasi publik modern perkotaan di Jakarta dan sekitarnya,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dalam keterangan tertulis, Senin, 13 November 2023.
MoD of Appraisal Mission ditandatangani di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat pada Sabtu, 11 November 2023. Mereka yang membubuhkan tanda tangan adalah Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal, Direktur Pendanaan Bilateral Bappenas Kurniawan Ariadi, Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setiono, dan Tuhiyat selaku perwakilan pemerintah Indonesia.
Sementara dari pihak Jepang adalah Chief of Representative Indonesia Office JICA Yasui Takehiro. Penandatanganan itu disaksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan The Deputy Chief of Mission Embassy of Japan Nagai Katsuro.
Menurut Tuhiyat, pengerjaan MRT Fase 3 akan mendorong perubahan tata kota. “Harapannya akan semakin banyak masyarakat yang mengutamakan penggunaan kendaraan umum sebagai moda transportasi sehari-hari,” ujarnya.
MRT Fase 3 terbentang sepanjang 84,1 kilometer dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi. Proyek kereta bawah tanah ini terbagi atas empat tahap pekerjaan, yaitu fase 1 tahap 1 (Tomang-Medan Satria sepanjang 30,1 kilometer) dan fase 1 tahap 2 (Kembangan-Tomang sepanjang 9,2 kilometer).
Kemudian fase 2 Timur (Medan Satria-Cikarang sepanjang 20,5 kilometer) dan fase 2 Barat (Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 kilometer). Pada tahap awal pembangunan, MRT Koridor Timur-Barat fase 1 tahap 1 akan memiliki 21 stasiun. Rinciannya adalah delapan stasiun bawah tanah dan 13 stasiun layang.
Selain itu, pada tahap ini juga akan dibangun depot di kawasan Rorotan dengan jalur akses sepanjang 5,9 kilometer. MRT Fase 3 bakal terintegrasi dengan MRT Fase 2 (Koridor Utara-Selatan). Stasiun Thamrin yang masuk dalam pengerjaan MRT Fase 2 akan menjadi titik temu dua koridor ini.
Pilihan Editor: Alasan Aiman Witjaksono Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Dijerat UU ITE