TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia U-17 2023 tak hanya disambut oleh penggemar sepak bola saja. Masyarakat atau pelaku usaha ramai mencoba peruntungan untuk memeriahkan ajang internasional ini.
Di Jakarta International Stadium atau JIS misalnya, banyak penjual makanan, minuman, hingga aksesoris berjejer menjajakan barang dagangannya.
Tak hanya penjual makanan atau minuman, ada pula warga yang menawarkan jasa penitipan barang, khususnya untuk benda-benda yang dilarang dibawa masuk ke dalam tribun.
Pihak penyelenggara Piala Dunia U-17 2023 telah membuat peraturan tentang ketentuan barang yang boleh dan tidak boleh dibawa masuk ke dalam tribun. Panitia juga tidak menyediakan tempat penitipan barang dalam bentuk apa pun. Informasi ini terpampang jelas di kawasan sekitar JIS.
"Kami cuma membantu mereka (penonton) saja sih. Sayang kalau dibuang, kan," kata salah satu warga yang menyediakan jasa penitipan itu di lokasi, Sabtu, 18 November 2023.
Warga yang namanya tidak ingin disebutkan ini mengatakan, ia membuka jasa penitipan barang bersama satu rekannya dan tidak mematok harga pasti. Tarifnya tergantung benda yang dititipkan.
Ia menuturkan tarif paling murah dikenakan untuk penitipan makanan ringan. Sedangkan tarif paling mahal untuk penitipan barang elektronik.
"Paling murah Rp10-30 ribu. Biasanya paling banyak yang dititipkan parfum," ujarnya.
Mekanisme penitipan barang ini sederhana. "Mereka kasih barang yang mau dititip, kami patok harga, mereka bayar, terus kami kasih nomor urut buat pengambilan," katanya.
Dari pantauan TEMPO, hanya satu jasa penitipan barang yang ada di JIS. Namun, katanya, ada temannya yang juga membuka jasa penitipan barang, tetapi belum datang.
"Di tiket sebetulnya sudah ada imbauan barang apa saja yang dilarang ya. Tapi mungkin mereka tidak baca, jadi dititip ke kami," ujarnya.
Mereka akan menunggu di dekat pintu keluar JIS untuk mengembalikan barang yang sudah dititipkan oleh penonton. Ia mengklaim jasa penitipan barang ini bisa dipastikan keamanannya.
Dari yang dilihat TEMPO, barang yang dititipkan ini mereka taruh di tas besar agar aman. Mereka juga mengelola barang titipan supaya tidak tertukar satu sama lain.
Adapun barang yang diperbolehkan dibawa masuk adalah tas, telepon genggam, tablet, laptop, dan pembersih. Sedang barang yang tidak diperbolehkan dibawa masuk berupa senjata tajam, rokok, obat-obatan, botol minuman plastik dan kaca, hingga kamera profesional.
Pilihan Editor: Pembunuh Karyawan MRT Pakai Atribut Agama untuk Kelabui Korban