TEMPO.CO, Jakarta - Masa jabatan Iwan Setiawan sebagai Bupati Bogor akan berakhir bulan depan, Desember 2023. Iwan pun berpesan agar masyarakat dan aparat pemerintahan menjaga kondusivitas wilayah menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Pesan itu disampaikan Iwan saat kegiatan Bogor Keliling (Boling) terakhirnya di Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. "Ini jadi Boling terakhir saya sebelum mengakhiri jabatan sebagai Bupati Bogor, saya ingatkan bahwa sinergi antara para kades, camat dan para tokoh pemuda harus diperkuat," kata Iwan pada Selasa, 21 November 2023, seperti dikutip dari Antara.
Menurut Iwan Setiawan, selama 5 tahun dirinya menjabat sebagai wakil bupati dan bupati, Pemerintah Kabupaten Bogor kerap menghadapi berbagai masalah. "Bogor seperti Amerika, besar karena masalah. Amerika besar karena perang, mungkin Bogor ini akan lebih cepat dewasa karena banyak permasalahan dan masih bisa bertahan," kata Iwan.
Dia memberi contoh masalah besar Kabupaten Bogor adalah bencana alam, Pada awal 2020, banjir bandang dan tananh longsor terjadi di 4 kecamatan, yaitu Cigudeg, Jasinga, Nanggung dan Sukajaya.
Bencana alam itu menyebabkan 2.000 keluarga terdampak dan 12 orang meninggal, 12 orang luka berat, dan 517 orang luka ringan.
Selain rawan bencana, Kabupaten Bogor juga memiliki dinamika tinggi di bidang pemerintahan hingga politik. "Hari ini saya sekitar satu bulan lagi akan berakhir masa jabatan yang penuh dinamika di Kabupaten Bogor ini. Di Bogor ini dinamikanya cukup tinggi," ujarnya.
Meski menghadapi berbagai dinamika itu, pembangunan Kabupaten Bogor masih terus berjalan. Bupati Bogor itu menilai wilayahnya bukan yang paling buncit di antara 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. "Bogor masih masuk lima besar walaupun dinamikanya banyak," kata Iwan.
Pilihan Editor: Bupati Bogor Samakan Jam Operasional Truk Tambang dengan Kabupaten Tangerang, untuk Atasi Penumpukan