TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono beberkan hasil survei kepuasan layanan masyarakat (SKLM) dalam townhall meeting yang diikuti para lurah dan camat di Balai Kota, Rabu siang. Survei itu merupakan agenda rutin yang dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta tiap tiga bulan sekali.
Dalam acara Townhall Meeting Penyelenggaraan Kinerja Kewilayahan itu, Heru menjelaskan pokok-pokok persoalan warga Jakarta yang pernah diadukan oleh masyarakat selama kurun waktu tiga bulan terakhir.
Pada presentasi wilayah Jakarta, ada sejumlah keluhan masyarakat seperti macet, banjir, kenaikan harga barang kebutuhan pokok, kebutuhan air bersih dan sebagainya. Di Jakarta Barat misalnya, aduan tertinggi ada pada masalah kemacetan yakni 30 persen. Demikian pula di Jakarta Timur, keluhan macet bahkan lebih tinggi, yakni 32 persen.
Sedangkan di Jakarta Pusat, kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi masalah utama, yaitu 41 persen. Masalah itu juga menjadi keluhan masyarakat di Kepulauan Seribu dan Jakarta Selatan.
Secara keseluruhan, kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi persoalan warga yang paling sering diadukan. “Ternyata 32 persen itu menyatakan harga kebutuhan pokok mahal,” ujar Heru.
Masalah selanjutnya adalah keluhan macet yaitu 24 persen, diikuti dengan masalah polusi sebesar 10 persen dan banjir 8 persen. Survei menunjukkan ada 12,3 persen warga yang mengeluh soal susahnya mencari lapangan pekerjaan.
“Nah, ini yang harus kita sampaikan ke tingkat pusat, bahwa sebenarnya, susah mencari kerja ini 12 persen, masih rendah ya, tapi kedatangan penduduk ini jangan menambah persentase untuk orang mencari pekerjaan,” kata Heru.
Di lain sisi, survei menunjukkan bahwa keadaan ekonomi warga di Jakarta sudah membaik. Sebanyak 22,8 persen dari total aduan mengaku masih bisa berdagang. Selain itu, 63,4 persen warga Jakarta juga mengatakan penghasilan rumah tangganya tahun depan masih dalam kondisi aman.
“Jadi ada optimisme. Optimis mengatakan saya bisa bekerja, saya bisa mendapatkan penghasilan dan seterusnya,” ujar Heru.
Sedangkan, 28,1 persen warga menilai penghasilan rumah tangga mereka saat ini sudah baik. Masyarakat juga mengatakan penghasilan rumah tangga mereka sudah stabil dibandingkan dengan tahun lalu. “Ini sebanding dengan kita mempertahankan inflasi,” ucap Heru Budi.
Pilihan Editor: Heru Budi Sebut Penetapan UMP DKI 2024 juga Harus Pertimbangkan Kemampuan Pengusaha