TEMPO.CO, Depok - Untuk mewujudkan pemilu 2024 damai dan bebas dari berita bohong, Polres Metro Depok meluncurkan Posko Anti-Hoax, hari ini. Peresmian posko di kantor polres tersebut turut dihadiri Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Ahmad Fuady, Wakapolres Metro Depok Ajun Komisaris Besar Eko Wahyu Fredian, Dandim 0508/Depok Letkol (Inf) Totok Prio Kismanto dan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Depok Rizki Tri Ruspandi.
"Posko Anti-Hoax ini sebagai sarana untuk mencegah, memitigasi, sekaligus mengedukasi masyarakat apabila ada berita hoax yang tersebar," kata Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady di kantornya, Kamis, 23 November 2023.
Ahmad mengatakan Posko Anti-Hoax ini penting, khususnya dalam pengamanan pelaksanaan Pemilu 2024. Diharapkan dengan adanya posko ini, pelaksanaan pesta demokrasi berjalan aman, lancar dan sukses. "Tanpa ada berita-berita hoax yang tersebar di masyarakat," ujarnya.
Posko Anti-Hoax tersebut melibatkan berbagai elemen terkait, mulai dari unsur Polri, TNI, pemerintah Depok, wartawan dan pegiat media sosial. Ketika ada berita hoax atau ada narasi dengan gambar yang ditampilkan tidak sesuai, posko ini berfungsi untuk mengedukasi maayarakat.
"Kita akan menginformasikan ke masyarakat bahwa berita itu kurang tepat, tidak tepat, atau bahkan mengarah kepada hoax. Kita juga siapkan tim siber," ujarnya.
Kapolres mengimbau mengajak masyarakat untuk berperan aktif ketika menemukan berita bohong atau hoax. Masyarakat dapat menandai (mention) berita bohong itu ke akun media sosial Polres Metro Depok.
"Silahkan men-tag akun Polres Metro Depok," kata Ahmad.
Ketua IJTI Korda Depok Rizki Tri Ruspanji menyambut baik kehadiran Posko Anti-Hoax tersebut. Posko untuk mencegah berita bohong itu akan menjadi bagian penting dalam perjalanan pemilu di Indonesia, khususnya di Depok. "Diharapkan Posko Anti-Hoax ini dapat menekan peredaran berita hoax, kita pun harus bijak dalam bermedia sosial," ucapnya.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Polemik Makanan Tambahan di Depok: DPRD Minta Kadinkes Dipecat, Wali Kota Membela