TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat Junaedi buka suara soal tawuran pelajar yang terjadi di wilayah kewenangannya. Menurut dia, pihaknya telah melakukan berbagai agenda untuk membina para pelajar guna menurunkan angka tawuran.
"Kami sudah lakukan pembinaan terus menerus, terutama sekolah bermasalah," kata Junaedi saat dalam keterangan tertulisnya kepada TEMPO, Kamis, 23 November 2023.
Junaedi menjelaskan pembinaan itu ditujukan kepada kepala sekolah, guru, bahkan komite sekolah melalui agenda parenting. "Kami Sudin Pendidikan setiap bulan terus melakukan pembinaan setiap jenjang pendidikan," tuturnya.
Tak hanya kepada pihak sekolah, Junaedi menyebut Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat menyasar orang tua murid untuk dibina. Menurut dia, keluarga merupakan unsur paling berperan dalam mengatasi tawuran pelajar.
"Lingkungan keluarga adalah lingkungan mendasar bagi peserta didik, sekolah membantu mengembangkan lebih jauh akan pendidikan yg sudah dilakukan oleh keluarga. Demikian juga lingkungan di luar rumah," ujarnya.
Junaedi menuturkan pihaknya membentuk tim khusus yang berkerja sama dengan kepolisian untuk menekan angka tawuran. "Kami di Sudin Jakarta Barat punya Tim Satgas Pengamanan, kolaborasi dengan Polsek dan Polres," katanya.
Soal kelanjutan kasus pembacokan yang dilakukan dua pelajar atas nama AP, 17 tahun; dan PAF, 17 tahun, dari SMK Perguruan Tarbiyah Islamiyah terhadap MR, 16 tahun, yang merupakan korban siswa SMK Bhara Trikora, Junaedi mengatakan sudah ada pertemuan antara kedua sekolah. Pertemuan itu berlangsung pada Rabu, 22 November 2023.
"Untuk melakukan pembinaan bersama seperti saling kunjung antarsiswa, kepala sekolah menjadi pembina apel di sekolah berbeda, atau agenda piket bersama ketika waktu pulang dari sekolah di titik tertentu," ujarnya.
Sebelumnya, polisi menangkap AP dan PAF yang disangkakan telah menganiaya dengan cara membacok seorang siswa SMK lain dalam tawuran pada Jumat, 10 November 2023. Hal itu diungkap kepolisian pada Selasa lalu.
Pilihan Editor: Abaikan Pria Mengaku TNI, Wanita di Bogor Diteror Order Fiktif Gofood Selama Tiga Hari