TEMPO.CO, Jakarta - Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membawa sebuah map biru dalam pemeriksaannya sebagai saksi di Badan Reserse Kriminal Polri hari ini. Syahrul akan dimintai keterangan sehubungan dengan perkara dugaan pemerasan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Firli Bahuri.
Syahrul tak memberikan pernyataan apa pun ihwal pemeriksaannya tersebut. Pengacara Syahrul, Djamaludin Koedoeboen, juga tidak mengungkapkan isi dokumen dalam map biru yang dibawa kliennya.
"Yang jelas kalau ada dokumen-dokumen, nanti sebentar. Kalau memang itu dibutuhkan, akan disampaikan ke teman-teman penyidik," ujar Djamaludin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 29 November 2023.
Dari pantauan TEMPO, Syahrul tiba di Bareskrim Polri dengan kondisi tangan diborgol. Politikus Partai NasDem itu mengenakan kemeja batik lengan panjang yang dilapisi rompi oranye tahanan KPK.
Dia turun dari sebuah mobil tahanan KPK yang dikawal personel Polri. Tampak juga dua tahanan KPK lain yang menyambangi Bareskrim Polri, yaitu eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta serta eks Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono.
Sama seperti Syahrul, Hatta dan Kasdi tidak memberikan komentar kepada awak media dan langsung memasuki gedung Bareskrim Polri. Djamaludin juga tidak menginformasikan materi pemeriksaan hari ini.
"Kami akan kasih tahu," katanya.
Sebelumnya, Syahrul pernah diperiksa sebagai saksi untuk kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK. Polda Metro Jaya telah menetapkan Firli sebagai tersangka perkara tersebut pada Rabu, 22 November 2023.
Polisi akan kembali memeriksa sejumlah saksi dalam pekan ini. Rencananya, Firli Bahuri bakal dimintai keterangannya pada lusa mendatang. Empat Wakil Ketua KPK juga akan dipanggil sebagai saksi.
Pilihan Editor: Top 3 Metro: Turap 1.200 Meter Cegah Banjir Luapan Cisadane, Pelanggan Cengkareng yang Didenda Rp 33 Juta Titip Pesan ke PLN