TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Bawaslu DKI Jakarta Benny Sabdo mengatakan pihaknya masih mengkaji dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan calon wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, yang melibatkan anak-anak saat kampanye di Penjaringan, Jakarta Utara, pada 1 Desember lalu.
“Perkaranya masih berjalan, belum selesai,” kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Benny Sabdo saat dihubungi, Senin, 11 Desember 2023.
Benny meluruskan pernyataan Pantia Pengawas Pemilu Kecamatan Penjaringan yang mengatakan hanya memberi teguran keras pada tim kampanye, tapi meloloskan Gibran dari sanksi.
Ia juga memastikan acara yang dihadiri Gibran adalah kegiatan kampanye dan wali kota Solo itu merupakan peserta kampanye karena statusnya sebagai cawapres. “(Dugaan pelanggaran) Sedang dilakukan kajian mendalam di Bawaslu Kota (Jakarta Utara),” tuturnya.
Benny menuturkan, keterlibatan anak-anak dalam kegiatan politik masuk dalam ranah pidana pemilu, sebabnya permasalahan ini dibahas bersama dalam sentra penegakkan hukum terpadu atau Gakkumdu.
Di sisi lain, Panwaslu Kecamatan Penjaringan melalui Bawaslu Kota Jakarta Utara mengirimkan surat rekomendasi kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menelusuri dugaan penyalahgunaan anak-anak dalam kegiatan politik yang dilarang dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Sebelumnya, Gibran berkampanye di Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat, 1 Desember 2023. Di momen itu ia sempat meminta anak-anak naik ke atas panggung.
"Anak-anak ke panggung, sini saya bagikan buku. Susunya nanti juga dibagikan," kata Gibran saat menghadiri undangan Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo di RT. 013/RW. 011 Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat petang.
Ketua acara tersebut, Akrom Saleh Akib, mengklaim pihaknya sudah berupaya menghalau anak-anak untuk datang. Kedatangan Gibran di Jakarta Utara itu untuk melihat kematangan program kerja pos komando (posko) pemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Akrom mengklaim panitia sigap mengantisipasi sehingga tidak ada insiden yang mengakibatkan kecelakaan dalam agenda politik tersebut.
Pilihan Editor: Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Psikolog: Amarah Hebat di Balik Kesedihan