TEMPO.CO, Jakarta - Para relawan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, turut meramaikan debat pertama capres dengan nonton bareng atau nobar di rumah pemenangan Prabowo-Giban di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Utara.
Saat debat capres berlangsung pada pukul 19:35 WIB, sempat terjadi terjadi kericuhan karena hampir seluruh relawan paslon nomor urut dua ini ingin masuk ke dalam ruangan. Para panitia mengarahkan relawan yang tak bisa masuk ke ruangan untuk menonton debat capres dari layar yang disediakan di luar.
Para relawan yang datang kompak mengenakan kaos berwarna biru bergambar kartun Prabowo-Gibran. Ada juga yang menambahkan aksesoris lain berupa bando dengan gambar kecil Prabowo-Gibran.
Ada pula relawan Prabowo-Gibran yang datang dari Mataram, Nusa Tenggara Barat dan dari Sulawesi.
“Saya datang sama dua orang teman saya dari Mataram, berangkat udah dari kemarin dan emang mau khusus nobar disini,” kata Muhammad Zainul Fahmi, relawan Prabowo-Gibran dari Mataram.
Tak hanya Fahmi, ada juga rombongan dari Sulawesi yang semangat dan yakin Prabowo dapat menjawab semua pertanyaan dengan lancar.
“Kami datang dari Sulawesi ada 20 orang. Yakin debat malam ini Pak Prabowo lancar menjawab karena beliau orang yang cerdas dan banyak gagasan,” kata Yunita Pioh, salah satu relawan Prabowo-Gibran asal Sulawesi.
Debat Capres: Anies Bilang Prabowo Tak Tahan jadi Oposisi karena Sulit Berbisnis
Calon Presiden Anies Baswedan menyinggung lawannya di Pilpres 2024, Prabowo Subianto, soal keputusan masuk Pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Anies menyinggung kepentingan bisnis Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Anies mengatakan dalam demokrasi ada pemerintah dan oposisi. Namun menurutnya, semua tak tahan jadi oposisi.
"Beliau (Prabowo) sendiri menyampaikan, bahwa tidak berada di dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha. Karena itu harus ada dalam kekuasaan," kata Anies dalam debat capres di Gedung Komisi Pemilihan Umum, kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 12 Desember 2023.
Menurut Anies kekuasaan tidak sekedar bisnis dan usaha, "namun menjalankan kedaulatan rakyat." Pernyataan Anies ini menjawab soal tanggapan mengenai penguatan dan tata kelola partai politik di Indonesia.
Capres nomor urut dua, Prabowo, melawan Jokowi dua kali dalam pilpres edisi 2014 dan 2019. Ia sempat menjadi oposisi sebelum masuk pemerintahan.
Prabowo dalam debat yang sama pada Selasa malam, sempat mengatakan Anies agak berlebihan. Anies disebut mengeluh tentang demokrasi, tapi dipilih menjadi Gubernur DKI, dengan diusung oleh Gerindra yang saaat itu oposisi.
"Kalau demokrasi tidak berjalan, anda tidak mungkin jadi Gubernur! Kalau Jokowi diktator Anda tidak akan terpilih," katanya.
Pilihan Editor: Pertemuan Firli Bahuri dan SYL di Gor Tangki Diduga Ada Penyerahan Uang Rp 1 Miliar