TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan kasus Covid-19 di DKI Jakarta mengalami kenaikan sejak awal Desember. Di tiga minggu sebelumnya, ada sekitar 60 kasus per minggu. Kemudian, bertambah menjadi 80 kasus per minggu.
Lalu di awal Desember terjadi peningkatan sebanyak tiga kali lipat. "Ada 271 kasus baru positif dalam seminggu di DKI Jakarta tanggal 4-10 Desember," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama lewat keterangan tertulis pada Senin, 11 Desember 2023.
Namun, Ngabila mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik tetapi tetap waspada. Sejak Juni 2023 presiden sudah mencabut pandemi menjadi endemi. Menurutnya, karena berstatus endemi masyarakat tak perlu risau meski merupakan virus baru. "Artinya kalau kita berbicara endemi, ya memang banyak seperti batuk pilek seperti biasa ya," ucapnya.
Namun, penyakit itu tetap menular dan berbahaya bagi kelompok rentan. Pada awal Desember, Dinkes DKI mencatat ada 2 orang yang telah meninggal karena Covid-19. Sedangkan 2 bulan sebelumnya tidak ditemukan kasus meninggal karena Covid secara berturut.
Dua orang yang meninggal berjenis kelamin perempuan dengan usia 81 dan 91 tahun. Keduanya juga memiliki penyakit komorbid. Pada korban pertama, belum melakukan dosis 4. Sedangkan korban kedua, belum vaksin sama sekali.
Oleh karena itu, Ngabila mengimbau agar masyarakat tetap memakai masker saat dikeramaian, di tempat indoor dalam waktu lama, sedang tidak enak badan, dan saat bertemu kelompok rentan. Seperti anak-anak, ibu hamil, orang lanjut usia.
Masyarakat juga diharuskan menjaga protokol kesehatan seperti cuci tangan, menghindari asap rokok, menjaga ventilasi udara tetap baik, dan vaksin sampai dosis 4.
Pilihan Editor: Kasus Covid-19 di Jakarta Terus Meningkat, 12 Pasien Masuk ICU