TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Rizki Agus Saputra, yang dikeroyok anggota TNI di Cakung, hingga saat ini masih sulit beraktivitas dan susah tidur. Rizki menjadi korban pengeroyokan anggota TNI dan dua orang lain pada 15 Desember 2023.
Kuasa hukum korban Zainur Ridlo mengatakan, kondisi korban sudah membaik. "Namun tetap ada cedera yang dirasakan, sehingga susah tidur dan susah beraktivitas," kata Zainur ketika dihubungi, Rabu, 20 Desember 2023.
Kejadian pengeroyokan yang dialami Rizki itu terjadi pada Jumat siang, sekitar pukul 13.00. Lokasinya berada di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Cakung, dekat Stasiun Buaran Lama.
Zainur telah membuat laporan pengeroyokan terhadap Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan Pengurus Pusat KAMMI itu Satpom Lanud Halim Perdanakusuma untuk proses penanganan perkara anggota TNI AU berinisial Praka RA.
Pengacara Rizki itu juga membuat laporan polisi ke Polres Metro Jakarta Timur pada Senin, 18 Desember 2023. Laporan polisi itu ditujukan kepada dua warga sipil yang terlibat dalam pengeroyokan. Dua orang itu diduga teman Praka RA.
Namun, berdasarkan keterangan dari Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Suardi Jumaing, polisi masih melakukan penyelidikan perihal identitas dua warga sipil tersebut.
Laporan polisi yang diajukan kuasa hukum korban adalah tentang pengeroyokan sesuai dengan Pasal 170 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Sedangkan laporan ke Danpom Jaya mulanya berisi tentang penganiayaan.
"Setelah kami koordinasi dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma, insya Allah ada perkembangan ke arah pengeroyokan Pasal 170 KUHP," ujarnya.
Namun, Zainur mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan kepada penyelidik dan penyidik perihal penentuan pasal setelah memeriksa beberapa saksi.
Menurut korban, pengeroyokan ini terjadi ketika dirinya sedang mengendarai sepeda motor dari Rumah Sakit Islam Pondok Kopi. Pada saat itu, dia dalam perjalanan pulang dari rumah sakit setelah menjenguk istrinya. Dari arah belakang, tiba-tiba ada orang yang membunyikan klakson.
Pengendara itu lantas mendahului dan menghadang Rizki dengan melontarkan kata-kata kasar. Perbuatan itu dilakukan sebanyak tiga kali. Tetapi, Rizki mencoba mengabaikannya karena menduga orang itu membawa senjata tajam.
"Jadi saya mau pulang untuk makan, tiba-tiba saya diserang oknum tidak dikenal," kata Rizki dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Minggu, 17 Desember 2023.
Korban lantas menepi dan melihat orang yang mengusiknya itu anggota TNI bersama dua rekannya yang tidak berseragam. Penganiayaan terhadap Rizki pun tidak terhindarkan.
Rizki merasa dicekik, ditendang, dipukul hingga bajunya robek. Dia sempat melawan, tapi tidak bisa menangkis serangan dari tiga orang itu yang terus memukul.
Pengeroyokan dilerai oleh warga di sekitar Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Cakung, di seberang Stasiun Buaran Lama. Korban pun menjauh agar tidak terjadi perusakan laptop dan handphone miliknya.
"Tapi tetap dikejar oleh oknum TNI, lalu teriak-teriak mau membunuh sambil menepuk dada, saya ini militer," kata Rizki.
Akibat dikeroyok oleh anggota TNI itu, aktivis KAMMI itu mengalami luka memar dan lebam di kepala.
Pilihan Editor: Aktivis KAMMI Bantah Berselisih dengan Anggota TNI AU Sebelum Dikeroyok