TEMPO.CO, Jakarta - Polisi membantah melakukan kekerasan terhadap pedangdut King Saipul Jamil saat menangkap asistennya pada Jumat, 5 Januari 2024. Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar M. Syahduddi juga membantah anggota Polsek Tambora yang menangkap mengancam akan menembak artis tersebut.
Proses penangkapan itu terekam dalam video amatir yang viral di media sosial. Sejumlah orang tampak memaksa membuka pintu mobil Toyota Rush warna hitam yang ditumpangi Saipul Jamil.
"Setelah kami cross check terhadap tiga orang penyidik yang berada di TKP dan juga videonya, itu bukan anggota kami," kata Syahduddi di Polsek Tambora, Sabtu, 6 Januari 2024.
Dia menjelaskan pengejaran itu diikuti oleh warga sekitar. Warga ikut polisi karena sebelumnya mobil yang ditumpangi Saipul sempat menabrak dua pengendara sepeda motor.
Mobil awalnya dihentikan polisi di Perumahan Casa Jardin, tapi pengemudinya kabur. Kejar-kejaran pun terjadi hingga berakhir di jalur Transjakarta dekat Halte Grogol, Jakarta Barat.
Dalam video viral, tampak seseorang juga mengenakan jaket bertuliskan 'Polisi' di belakangnya. Kemudian ada seseorang yang mengancam akan menembak Saipul Jamil. "Itu juga ternyata bukan anggota Polsek Tambora, ini sedang kami selidiki juga," tutur M. Syahduddi.
Atas kejadian itu, Polres Jakarta Barat mengerahkan personel Seksi Profesi dan Pengamanan. Langkah itu menelusuri siapa yang sebenarnya mengenakan jaket bertuliskan 'Polisi' di punggung dan menebar ancaman.
Syahduddi menuturkan personel Polsek Tambora sebenarnya mengincar asisten Saipul Jamil bernama Steven Arthur Ristiady, 26 tahun. Steven beberapa jam sebelumnya membeli sabu dari pengedar narkoba bernama Rifandi di halaman Masjid Al Ikhlas wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.
"Itu melakukan transaksi jual beli narkoba tanpa sepengetahuan SJ (Saipul Jamil)," ucapnya.
Steven yang mengemudikan sopir mobil hitam itu berusaha kabur dari kejaran polisi dan sempat menabrak dua pengendara motor. Saipul Jamil yang bersamanya tidak menyuruh Steven untuk berhenti dengan alasan panik saat mengetahui sejumlah orang mengetuk pintu mobil dan menyuruh keluar.
Mereka mengenakan pakaian preman, tapi mengaku polisi. Anggapan awal artis itu adalah komplotan begal yang sekaligus mengancam nyawanya.
"Di situ makanya saya jerit, saya bilang akhirnya saya berpikiran negatif," tutur Saipul Jamil dalam kesempatan yang sama.
Pilihan Editor: Diduga Tersetrum saat Ganti Lampu, Lansia di Depok Tewas Tergantung di Tangga