TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Susun Akuarium dengan sukarela mencopot spanduk dan poster dukungan terhadap pasangan calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang sempat membanjiri hunian bertingkat itu.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Afan Adriansyah Idris mengatakan bangunan Kampung Susun Akuarium merupakan aset pemerintah sehingga dilarang ada pemasangan alat peraga kampanye (APK).
"Harus mengikuti ketentuan sesuai aturan KPU terkait atribut kampanye yang mana tidak diperkenankan," kata Afan dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Kamis, 11 Januari 2024.
Afan menanggapi klaim Panwascam Penjaringan dan warga setempat soal hibah yang akan dilakukan usai 5 tahun masa pembinaan, yakni dari 2022-2027. Menurut dia, tak ada pembahasan soal hibah properti itu hingga saat ini.
"Terkait hibah untuk seluruh barang milik daerah ada mekanismenya, termasuk untuk Kampung Susun Akuarium," ujarnya.
Spanduk Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar terpasang di pagar Kampung Susus Akuarium, Jakarta, Selasa, 9 Januari 2023. Warga penghuni menurunkan spanduk ajakan untuk memilih pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Imin) yang sebelumnya terpasang di Bangunan utama Kampung Susun Akuarium. Spanduk tersebut hanya menyisakan dibagian pagar luar dan gerbang masuk. TEMPO/M Taufan Rengganis
Afan menjelaskan sejauh ini Kampung Susun Akuarium dikelola secara mandiri oleh warga setempat. Meski pada 2027 masa pembinaan telah selesai, warga yang tinggal tetap berstatus sebagai penyewa di sana. "Mereka bayar sewa melalui mekanisme sewa pemanfaatan aset," ucapnya.
Sebelumnya, warga memasang spanduk dan baliho Anies-Muhaimin di kawasan Kampung Susun Akuarium. KPU DKI menyebut bahwa lokasi itu merupakan salah satu tempat yang dilarang pemasangan alat peraga kampanye.
Tak lama setelah itu, Bawaslu Jakarta Utara bersama Panwascam Penjaringan mengingatkan warga soal pelarangan itu. Warga Kampung Susun Akuarium pun akhirnya melepaskan spanduk dan baliho Anies-Cak Imin atau AMIN itu.
Pilihan Editor: Jakarta Kumuh karena Atribut Kampanye, Heru Budi: Kasih Kesempatan buat Demokrasi