TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan masih mendalami sebab robohnya tembok pembatas Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) 34.128.04 di Jalan Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Ahad, 21 Januari 2024, tembok roboh ke arah jalan pemukiman yang juga terdapat warung milik korban.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Bintoro mengungkapkan bahwa pihaknya belum mendapat kesimpulan sebab robohnya tembok pembatas itu. Ia mengatakan bahwa hingga hari ini masih dilakukan pendalaman.
"Belum bisa kami simpulkan," katanya ketika dihubungi, Senin, 22 Januari 2024. Bintoro menyebut jajarannya telah memeriksa empat saksi untuk dimintai keterangan.
Mereka yang sudah dimintai keterangan adalah Ketua RT dan Ketua RW setempat, serta karyawan SPBU Pertamina Tebet. Namun, dari hasil pemeriksaan itu, Bintoro mengatakan belum ada kesimpulan yang didapat mengapa tembok pembatas itu roboh.
Ia juga belum bisa memastikan perihal kesaksian warga yang menyebut kondisi tembok pembatas SPBU itu dalam keadaan miring dan retak. "Apakah kuat dugaan penyebabnnya karena kondisi tembok dan angin, itu masih kami dalami," ucapnya.
Robohnya tembok pembatas SPBU Pertamina Tebet itu menyebabkan tiga orang meninggal. Dua di antaranya merupakan pasutri lansia yang berjualan di sekitar tembok yaitu Samedi Riyanto (79) dan Thio Tjin Nio (73), sedang satu korban yang lain merupakan anak dari pasutri lansia, Amy Kusuma Dewi (34).
Menurut keterangan dari Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Syamsul Huda, ketiga korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena tertimpa tembok pembatas SPBU Pertamina Tebet itu. Jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Sementara, cucu dari pasutri lansia, Muhammad Fabian (8) ditemukan dalam keadaan hidup. Korban luka itu kini dirawat di RSUD Tebet.
Kronologi kejadian
Menurut laporan yang diterima Kapolsek Tebet Kompol Murodih, kejadian bermula saat saksi bernama Asepudin atau Asep sedang berada di depan pom bensin. Dia mendengar suara gemuruh dan melihat tembok di samping pom bensin Pertamina roboh.
Asep melihat ke arah robohnya tembok dan menemukan korban yang sudah tertimpa puing. "Kejadian sekitar pukul 12.24," kata Murodih berdasarkan keterangan saksi.
Asep segera menghubungi Polsek dan Pemadam Kebakaran. Setelah dilakukan pengecekan, tiga orang meninggal di tempat dan satu luka akibat tembok roboh tersebut.
Petugas piket Polsek Tebet Inspektur Satu Nanang lalu mendatangi TKP dan membawa para korban ke RSCM. Saat ini, kasus ditangani oleh Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
Dalam laporan yang diterima Murodih, tembok SPBU Pertamina itu berbatasan dengan Jalan Tebet Barat dalam II dan di balik tembok ada beberapa pedagang. Tembok itu diduga telah lama dalam kondisi miring.
Pilihan Editor: Tiga Orang Tewas Tertimpa Tembok Roboh di SPBU Pertamina Tebet