TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Henrikus Yossi mengatakan masih mendalami apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa tembok SPBU roboh di Tebet, Jakarta Selatan. Tembok roboh di SPBU Pertamina 34.128.04 di Jalan Prof Soepomo itu menewaskan 3 orang.
“Masih dalam tahap penyelidikan,” kata Yossi melalui pesan singkat kepada Tempo pada Selasa, 23 Januari 2024.
Yossi mengatakan saat ini telah memeriksa 5 orang saksi yakni 3 pegawai SPBU dan 2 warga. “Pengecekan bangunan tembok melibatkan Puslabfor,” ujarnya.
Tembok roboh timpa pedagang itu terjadi Ahad siang pukul 12.24 WIB. Identitas korban meninggal, yaitu Samedi Riyanto, 79 tahun, warga Surakarta; Thio Tjin Nio, perempuan, 73 tahun, warga Jakarta; dan Amy Kusuma Dewi, perempuan,34 tahun, warga Jakarta. Satu korban selamat adalah Muhammad Rizky Al Ghozali, laki-laki, 11 tahun, warga Jakarta, yang mengalami luka di pipi sebelah kanan.
Pada Ahad lalu, Kapolsek Tebet Komisaris Murodih mengatakan korban merupakan pedagang yang berjualan di balik tembok SPBU Tebet. "Pedagang warung di sana," katanya saat dihubungi, Ahad, 21 Januari 2024.
Berdasarkan keterangan saksi, tembok tersebut sudah lama terlihat miring.
Kejadian bermula saat saksi bernama Asepudin sedang berada di depan pom bensin. Dia mendengar suara gemuruh dan melihat tembok di samping pom bensin Pertamina roboh.
Asep melihat ke arah robohnya tembok dan menemukan korban yang sudah tertimpa puing.
Asep segera menghubungi polsek dan pemadam kebakaran (Damkar). Setelah dilakukan pengecekan, tiga orang meninggal di tempat dan satu luka.
Petugas piket Polsek Tebet Inspektur Satu Nanang mendatangi TKP dan membawa para korban ke RSCM. Saat ini, kasus ditangani tim dua unit reskrim Polsek Tebet.
Dalam laporan yang diterima Murodih, tembok SPBU Pertamina itu berbatasan dengan Jalan Tebet Barat Dalam II. Di balik tembok SPBU ada beberapa pedagang membangun lapak.
Dalam kasus ini, PT Pertamina Patra Niaga memberi santunan kepada keluarga korban tertimpa tembok pembatas Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Tebet, Jakarta Selatan yang roboh. Akibat tertimpa tembok roboh itu, tiga orang tewas dan satu anak luka-luka.
"Pertamina menyayangkan terjadinya insiden runtuhnya tembok pembatas SPBU Tebet," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan ketika dihubungi, Senin, 22 Januari 2024.
Eko mengatakan, Pertamina telah memberikan santunan yang diterima langsung oleh keluarga korban tewas tertimpa tembok SPBU. Santunan yang diberikan berupa biaya pengurusan jenazah dan pemakaman ketiga korban, serta biaya rumah sakit. "PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarganya," ucapnya.
Pilihan Editor: Kecelakaan Akibat Kabel Optik Menjuntai Kembali Terjadi, Korban di Bekasi: Kalau Mengebut Mungkin Saya Tewas