TEMPO.CO, Jakarta - Eks penyidik KPK Novel Baswedan menanggapi ihwal hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2023 terhadap KPK menurun. Survei KPK itu untuk mengukur risiko korupsi di suatu lembaga sekaligus menjadi rekomendasi perbaikan sistem pencegat korupsi.
Pada 2022, lembaga antirasuah itu mendapat skor Indeks SPI 82,88, sedangkan pada 2023 memperoleh nilai 76,64. Novel Baswedan mengatakan KPK mesti memperbaiki nilai-nilai integritas mereka.
Salah satu hal yang paling utama dimulai dari kejujuran anggotanya. “Pimpinan KPK, juru bicara KPK, juga para pegawai KPK, mesti kembali ditanamkan dengan sungguh-sungguh nilai kejujuran,” ucap Novel Baswedan saat dihubungi pada Minggu, 28 Januari 2024.
Selain itu, menurut Novel, KPK harus melakukan pembersihan dengan cara menegakkan aturan dan etika di internal mereka. Sebagai lembaga yang dikedepankan dalam memberantas korupsi, Novel Baswedan ingin KPK terus menunjukkan komitmennya.
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak berharap akan ada peningkatan nilai SPI pada tahun berikutnya. “Harapan kami, SPI yang berikut tak seperti ini dan akan membaik lagi, agar korupsi menurun," tuturnya.
Baca Juga:
SPI memiliki beberapa aspek yang dapat dinilai transparansi, yakni integritas dalam pelaksanaan tugas, pengelolaan PBJ, pengelolaan SDM, trading in influence, pengelolaan anggaran, dan sosialisasi antikorupsi. Johanis menegaskan KPK akan menindaklanjuti hasil survei ini untuk meningkatkan kinerja lembaga antirasuah itu dalam memberangus korupsi. "Kami akan melakukan upaya-upaya sesuai tugas dan melakukan pencegahan (korupsi) ke depannya," ujarnya.
Pilihan Editor: KPK Rilis Hasil Survei Penilaian Integritas Tahun 2023, Skor 3 Lembaga Penegak Hukum Ini Turun