TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam perkumpulan mahasiswa Forum Anomali diduga mengalami peretasan akun Whatsapp menjelang aksi unjuk rasa yang digelar hari ini di Mahkamah Konstitusi (MK).
Eks Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek Huang, mengaku akun Whatsapp miliknya sempat diretas sejak beberapa hari lalu.
Selain dirinya, ucap Melki, peretasan menimpa Sekretaris Jenderal Serikat Mahasiswa (Sekjen Sema) Universitas Paramadina, Afiq Naufal; Ketua BEM Unpad, Muhammad Haikal; dan Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor.
"Saya tidak tahu pasti berkaitan dengan kegiatan apa, tapi mungkin berkaitan dengan mimbar bebas kami hari ini," kata Melki dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Jumat, 2 Februari 2024.
Sekjen Sema Universitas Paramadina, Afiq Naufal, menyebut upaya peretasan terjadi beberapa jam sebelum aksi dimulai pukul 14.00. Setelah aksi selesai berlangsung, Afiq menyebut akun Whatsapp yang diretas itu berhasil diambil alih kembali.
"Kemarin log out, terus dapat log in. Tadi log out lagi, habis aksi baru log in," ujar Afiq saat dikonfirmasi Tempo.
Afiq menjelaskan demontrasi yang digelar di depan MK itu dihadiri oleh sekitar 50 mahasiswa. Namun, Melki tak hadir di antara massa aksi. Afiq menjelaskan setidaknya ada empat tuntutan dalam aksi itu.
"Lawan semua upaya pembunuhan demokrasi; kembalikan marwah konstitusi kita; tolak pemilu curang; dan penjarakan semua aparat yang mengganggu kebebasan," tuturnya.
Afiq menjelaskan dirinya dan Melki mendirikan perkumpulan Forum Anomali bersama Ketua BEM Unpad, Muhammad Haikal; dan Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor. Forum itu didirikan untuk menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berpikir kritis.
Pilihan Editor: Almas Tsaqibbirru Gugat Gibran dan Denny Indrayana, Begini Komentar Nusron Wahid