TEMPO Interaktif, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mendukung renovasi bangunan untuk efisiensi energi. Untuk itu, gubernur bersama Clinton Climate Initiative (CCI) akan menggelar konferensi penting mengenai program renovasi tersebut di Hotel Four Season, Kamis (25/6).
Pada konferensi akan dibahas bagaimana pemilik bangunan dapat merenovasi bangunan sehingga memberikan dampak positif pada pendapatan perusahaan dan lingkungan. Renovasi energi dapat mengurangi pemakaian listrik dengan pemasangan sistem pendingin atau pencahayaan dengan tingkat efisiensi tinggi. Selain itu, renovasi dengan efisiensi energi juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Bangunan dengan standard efisiensi energi masih terbentur kendala seperti kurangnya modal awal dan pengetahuan tentang renovasi yang tepat.
Bangunan ramah lingkungan dengan konsep penghematan air, efisiensi energi lazim disebut green building. Saat ini, Pemerintah provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan para ahli teknik konstruksi untuk merumuskan standard green building. "Kami akan berlakukan green building setelah standardnya siap, mungkin beberapa bulan lagi," kata Foke.
Langkah pasti yang akan dilakukan gubernur adalah merenovasi bangunan Balaikota dan menghijaukan wilayah perkotaan. "Kita butuh beberapa ikon (untuk green building). Gedung balaikota 24 lantai akan jadi contoh green building," ujarnya.
Selain itu, tambah Foke, dia juga minta investor asing dan beberapa kedutaan besar yang memulai proyek pembangunan bangunan baru dengan standard green building. "Untuk kantor kedutaan besar diantaranya Kedutaan Inggris, Australia, Swedia dan Austria," kata dia. Untuk itu, pada pembangunan beberapa kantor kedutaan berstandard green building, pemerintah memberi izin dengan kelonggaran persyaratan. "Tetapi mereka harus menerapkan green building sepenuhnya," ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, tahun depan standard green building akan mulai diterapkan pada sekolah-sekolah. "Sekolah yang direhabilitasi total akan disesuaikan dengan kaidah green building," kata dia. Foke beralasan, karena sekolah berada dibawah kendali penuh pemerintah. "Selain itu, karena punya dampak edukatif sangat nyata untuk murid-murid, agar sebagian besar punya pemikiran lebih proporsional ke depan yang berkaitan dengan kaidah lingkungan dibandingkan pendahulunya," kata dia.
EKA UTAMI APRILIA