TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Aksi Kamisan Kalimantan Timur batal menggelar nonton bareng atau nobar Film Eksil di Samarinda, Kalimantan Timur di bioskop CGV pada hari ini, Kamis, 22 Februari 2024 pukul 17.00 WIT. Sebagai gantinya, aksi kamisan berjalan seperti biasa di depan kantor gubernur.
"Untuk update kamisan tetap berjalan seperti biasa di depan kantor Gubernur Kalimantan Timur," kata Wisnu Juliansyah, salah seorang panitia, dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Kamis, 22 Februari 2024.
Wisnu menjelaskan bahwa nobar Film Eksil masih tetap direncanakan dengan memindahkan lokasi. Dia juga menyatakan bahwa pihaknya masih merundingkan soal agenda pengganti itu.
"Solusi lain yang bisa diambil perihal nobar akan dipindahkan ke XXI. Namun, kepastian tanggal berlangsungnya akan dibicarakan lebih dulu dalam internal penyelenggara," tuturnya.
Lebih lanjut, Wisnu menyebut bahwa CGV Samarinda masih belum bisa memberikan pernyataan resmi ihwal pembatalan tersebut. "Kami hanya menerima info bahwa tak boleh tayang karena perlu surat izin keramaian yang disampaikan oleh pihak manajemen CGV," ujarnya.
Sebelumnya, manajemen CGV Samarinda mengirim pesan kepada salah satu koordinator nobar Eksil pada Rabu, 21 Februari 2024, yang mengatakan bahwa pihak dari CGV Samarinda belum bisa menayangkan film eksil.
“Padahal 146 orang penonton sudah membeli tiketnya,” kata Wawan yang juga salah satu koordinator penayangan film eksil memberitahukan informasi ini melalui keterangan tertulisnya pada Rabu, 21 Februari 2024.
Wawan mengaku kecewa dengan sikap CGV yang berbalik 180 derajat. Tim penyelenggara juga sudah berkoordinasi untuk menyewa salah satu studio di cinema 2 yang memiliki kapasitas 146 penonton dan juga membayar uang muka sebesar Rp.2.025.000 pada Jumat, 16 Februari 2024.
Namun, saat perwakilan penyelanggara menemui kembali pihak CGV Samarinda, mereka mengatakan acara nobar bisa dilaksanakan dengan syarat baik dari pihak CGV maupun tim penyelenggara nobar film eksil ini mengurus izin keramaian di Polresta Samarinda.
Dengan adanya imbauan ini, Wawan merasa ini merupakan upaya pembungkaman demokrasi, pengekangan hak kebebasan berekspresi. Sebab film eksil sudah tayang di berbagai kota besar di tanah air mulai dari Jakarta, Yogyakarta, dan bali, serta sudah mendapat penghargaan international.
“Jadi sangat aneh jika polresta Samarinda mengharuskan pengurusan izin karena jelas dalam perspektif konstitusi, negara bertanggung jawab untuk memastikan kebebasan bereskpresi, dan hak warga negara dilindungi dengan baik,” jelas Wawan.
Saat Tempo mengkonfirmasi kelanjutan nobar Film Eksil di Kalimantan Timur, Wawan hanya menjawab singkat. “Belum tahu dimana, masih di obrolkan. Silakan pantau Instagram saja,” katanya melalui pesan singkat, Rabu malam.
SAVERO ARISTIA WIENANTO | ADVIST KHOIRUNIKMAH
Pilihan Editor: Nobar Film Eksil di CGV Samarinda Mendadak Dibatalkan Karena Harus Ada Izin dari Kepolisian