TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak bungkam ketika ditanya soal kasus Firli Bahuri yang tak kunjung ditahan. Ade ditanyai oleh awak media usai mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Kewilayahan Keselamatan Jaya 2024, Polda Metro Jaya, Sabtu, 2 Maret 2024.
Ade Safri telah menyatakan Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan oleh petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian pada 22 November 2023. Meski berulang kali mangkir pemanggilan pemeriksaan, bekas Ketua KPK Firli Bahuri belum ditahan.
Usai mengikuti apel dan berbincang dengan sejumlah koleganya, Ade Safri bergegas meninggalkan lapangan lokasi apel itu. Dia berjalan menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari lapangan itu. Ketika awak media mengejarnya dan melontarkan pertanyaan tentang kelanjutan kasus Firli yng diduga melakukan pemerasan terhadap eks Mentan Syahrul Yasin Limpo, dia bergeming.
Alih-alih menjawab, Ade Safri justru tampak mengangkat ponsel dan mendekatkannya ke telinga layaknya sedang menerima telepon. Sembari itu, dia melangkah memasuki mobil.
Adapun Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto urung memimpin apel itu. Wakapolda Brigjen Suyudi hadir mewakili Karyoto. Dalam sambutannya, dja mengatakan pimpinannya itu berhalangan hadir lantaran harus mengikuti kegiatan lain.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, hingga saat ini Bareskrim masih bekerjasama dengan Polda Metro Jaya untuk menangani perkara Firli. “Selalu kita koordinasikan dengan jaksa penuntut umum atau JPU,” ucapnya di The Tribata Darmawangsa, Jakarta Selatan pada Kamis, 29 Februari 2024 saat acara rapat pimpinan Polri 2024.
Trunoyudo berujar hasil penyidikan Firli Bahuri masih kurang lengkap namun tak menjelaskan berkas yang belum lengkap sehingga jaksa mengembalikan berkas perkara tersebut kepada penyidik. “Proses ini masih dalam pemenuhan P19 dan tentunya secara simultan berkesinambungan proses ini masih dilakukan kelengkapan,” kata dia.
Pilihan Editor: Anak Korban Bullying Masih Ingin Sekolah di Binus School Serpong, Kata Keluarga Soal Harapannya