TEMPO.CO, Jakarta - Polri mengimbau dan tak merekomendasikan masyarakat mudik lebaran mengendarai sepeda motor. Alasannya hasil analisa dan evaluasi Operasi Ketupat tahun lalu sepeda motor menyumbang kecelakaan lalu lintas tertinggi.
“Roda dua menyumbang korban kecelakaan lalu lintas tertinggi, termasuk korban meninggal dunia,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan resminya pada Jumat, 22 Maret 2024.
Jika masyarakat berkukuh ingin mengendarai sepeda motor untuk mudik, Trunojoyo menyarankan agar menyiapkan kondisi fisik dan kendaraan. Selain menyiapkan surat-surat kendaraan, dia meminta masyarakat untuk menggunakan helm standar nasional dan tidak berbonceng lebih dari satu. “Tidak juga membawa barang berlebih,” kata Trunoyudo.
Korlantas Polri Bakal Gelar Operasi Ketupat pada 4-16 April
Korps Lalu Lintas atau Korlantas Polri akan menggelar Operasi Ketupat 2024 pada 4-16 April 2024. Operasi ini disebut dalam rangka mengamankan pengendara saat mudik idulfitri atau lebaran mendatang.
“Korlantas Polri akan menggelar Operasi Ketupat selama 13 hari,” kata Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan resminya pada Jumat, 24 Maret 2024.
Trunoyudo mengimbau masyarakat bijak dalam memilih waktu ketika mudik lebaran 2024. Dia meminta para pengendara memilih momen mudik ketika arus lalu lintas lancar.
“Tidak mudik atau arus balik ketika puncak mudik untuk menghindari kemacetan. Monitor setiap perkembangan informasi yang terjadi,” kata dia.
Ketika mudik, Trunoyudo meminta para pengguna jalan untuk menyiapkan diri dan kendaraan. Ketika melawati jalan bebas hambatan alias toll, dia meminta para pengendara untuk menyiapkan pembayaran elektronik.
“Menyiapkan kendaraan seperti e-toll. Mentaati peraturan lalu lintas, petugas, dan menghormati pengguna jalan lain,” kata Trunoyudo.
Tak hanya itu, Trunoyudo juga mengimbau masyarakat agar beristirahat ketika mengantuk atau lelah. Namun, istirahat itu tidak dilakukan di bahu jalan toll. Dia menyebut Korlantas Polri telah menyiapkan beberapa pos pelayanan terpadu yang bisa untuk beristirahat.
“Jangan memaksakan diri, kalau lelah bisa beristirahat di pos kepolisian atau pelayanan terpadu,” kata dia.
Apabila rest area penuh, Trunoyudo juga tak ingin masyarakat memaksakan masuk. Para pengendara disarankan untuk beristirahat di rest area selanjutnya untuk menghindari antrean dan kemacetan. “Gunakan rest area berikutnya,” kata dia.
Pilihan Editor: Guru Besar Tersangka Dugaan Perdagangan Orang Bekedok Magang Ferienjob Bantah Lobi Rektor-Rektor