Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Hukum: Kisah Mahasiswa UNJ Magang di Jerman 2 Kali Masuk RS dan Tak Dibayar, Apa Itu Ferienjob

image-gnews
Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), 31 Agustus 2017. TEMPO/Rizki Putra
Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), 31 Agustus 2017. TEMPO/Rizki Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler hukum dan kriminal pagi ini dimulai dari kisah mahasiswa UNJ magang di Jerman, 2 kali masuk rumah sakit dan kerja tak dibayar. Sepulangnya dari ferienjob di Jerman, mahasiswa ini masih menanggung utang dana talangan kampus sebesar Rp 25,8 juta yang belum bisa dibayarnya. Keluarganya juga berutang kepada kerabat untuk melunasi biaya rumah sakitnya Rp 30 juta.  

Berita terpopuler kedua adalah Direktur Beranda Perempuan Indonesia Zubaedah menyakini masih ada banyak penyintas dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) bermodus mahasiswa magang di Jerman yang belum angkat bicara. Dia menduga para korban bungkam lantaran mendapat intimidasi. 

Berita terpopuler ketiga adalah KBRI di Berlin, Jerman menjelaskan, ferienjob bukanlah program magang, tetapi lebih tepat dikatakan sebagai program kerja paruh waktu (part-time) dalam masa libur. Kegiatan itu diklaim sebagai bagian dari pasar kerja dan bukan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Berikut 3 berita terpopuler di kanal hukum dan kriminal Selasa pagi, 26 Maret 2024:   

1. Kisah Mahasiswa UNJ Magang di Jerman, 2 Kali Masuk Rumah Sakit dan Kerja Angkat Barang Tak Dibayar

Anggara, bukan nama sebenarnya, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) masih mengalami trauma akibat bekerja paksa angkat barang di Jerman pada Oktober 2023 lalu. Dia seorang diri ditempatkan di perusahaan  DHL di Greven di Distrik Strinfurt- bagian Rhine-Westphalia Utara.

Menuju kota dengan suasana pedesaan itu, Anggara harus menempuh perjalanan kereta cepat sekitar 3 jam dari Bandar Udara Internasional Frankfurt. Menurutnya, perjalanan ke Jerman ditempuh 9 jam dengan pesawat dari Indonesia.

Anggara merupakan satu dari sekitar 250 mahasiswa UNJ yang ikut program magang mahasiswa ke Jerman atau dikenal dengan istilah ferienjob. "Jumlahnya ratusan se-universitas. Kalau se- program studi ada empat mahasiswa. Kami pernah dikumpulkan di aula kampus sebelum berangkat," kata Anggara mengisahkan kembali pengalaman pilu kepada TEMPO Ahad malam, 24 Maret 2024. 

Anggara waktu itu menginjak semester 5, berangkat dengan biaya tiket pesawat, LoA (surat pengurusan beasiswa) dan temporary work permit (dokumen karyawan asing memasuki suatu negara untuk pekerjaan jangka waktu tertentu) dari dana talangan koperasi UNJ senilai Rp 25,8 juta. Nilai itu sudah dihitung dengan bunga pinjaman yang harus dikembalikan.

Anggara tiba pada 4 Oktober 2023 pagi hari pukul 08.00 waktu Jerman. Anggara lolos pemeriksaan Imigrasi. Dia percaya diri namun setelah lontang-lantung di Bandara Frankfurt selama tiga jam, dia mulai bete. Dia agak tenang ketika sempat bertemu teman satu kampus di bandara itu meski kemudian keduanya berpisah karena berbeda tempat kerja. "Sampai Jerman pun saya tidak tahu akan bekerja sebagai apa ditempatkan di mana," kata Anggara.

Anggara kemudian menghubungi seorang Indonesia yang sudah lama tinggal di Jerman bernama Enik Waldkonig. Enik pun membalas pesan agar Anggara masuk grup. "Petunjuknya sih sampai sana diminta masuk grup untuk komunikasi, tapi bagaimana berkomunikasi karena saya belum dimasukkan ke grup tersebut," kata Anggara.

Karena komunikasi tidak berjalan baik, Enik dan suaminya Ron Waldkonig menemui Anggara di Bandara Frankfurt. Tak ada basa basi, Enik memesankan tiket kereta ke Greven keberangkatan pukul 12.00 siang waktu Jerman. Belakangan Enik telah ditetapkan sebagai tersangka  dugaan TPPO bersama empat tersangka lain.

Setelah menempuh perjalanan dengan kereta cepat selama 2,5 jam, Anggara sampai di stasiun kereta api di Greven pukul 14.30 siang. Parahnya lagi, Anggara baru dijemput seorang berwarga negara Jerman bernama Asmir dari Agen Run Time sekitar pukul 7 malam.

Dia lalu dibawa ke sebuah penginapan tiga lantai di Wohnung. Di sana Anggara ditempatkan di lantai dua dengan kamar mandi digunakan beramai-ramai. "Sampai penginapan diminta istirahat untuk keesokan hari mulai bekerja di DHL Greven," kata Anggara.

Keesokan harinya, Anggara mendatangi perusahaan tersebut. Jarak tempuh dari penginapan di Wohnung ke Griven sekitar 6 kilometer pergi-pulang dengan jalan kaki. Berjalan kaki dilakukan  apalagi kalau malam hari di atas pukul 21.00 karena kendaraan umum tidak ada dan situasi malam sepi.

Pertama kali di DHL, Anggara tidak diterima dengan apik selayaknya orang baru bekerja. Dia sudah dicegat Asmir di halaman parkir dan diminta teken kontrak yang secara detail dia tidak diberi kesempatan membacanya.

Setelah teken kontrak perjanjian kerja selama tiga bulan lalu di-briefing sebentar dengan tugas angkat barang dengan beban 30 kilogram. "Ya pekerjaannya angkat barang tiga puluh kilo baik barang datang atau barang keluar dari kendaraan ke konveyor," kata Anggara.

Anggara sempat syok apalagi suhu udara di sana membuatnya kedinginan. Tapi dia berusaha untuk menjalani pekerjaan itu. "Ya walau berat, kebetulan saya menyiapkan olah raga fisik juga saat masih di Indonesia," kata mahasiswa asal Jakarta bertinggi 170 centimeter  itu.

Seminggu berlalu Anggara bekerja di DHL itu. Pada hari ke-8, dia tumbang. Anggara pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit di Jerman. "Semalam saja di rumah sakit, kata dokter saya kelelahan berat," ujarnya.

Pada pekan ketiga, Anggara kembali masuk rumah sakit. "Katanya saya kena hepatitis. Tapi setelah sampai di Indonesia, saya cek lagi dokter bilang saya baik-baik saja," katanya.

Akhirnya setelah merampungkan tiga pekan bekerja, Asmir memberitahu penghentian sepihak dan berjanji akan menyalurkan ke pekerjaan  lain. Tapi itu tak terjadi. "Begitu saya diberhentikan sepihak pada pekan ketiga itu, Enik menghubunginya melalui grup WhatsApp seraya menanyakan: Anggara kapan kamu pulang ke Indonesia? Saya jelaskan kondisinya tapi dia tak menggubris," kata Anggara.

Sampai pada akhirnya Anggara menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jerman. "Saya dibantu pulang ke Indonesia," kata Anggara.

Tak hanya Enik, pihak kampus UNJ  juga menyalahkan Anggara. "Pak AJ dari Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pelajaran (LP3) marah-marah ke saya, saya mulai tertekan sebab ada ancaman akan di-Drop Out (DO)," ujar Anggara.

AJ sekarang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam kondisi tertekan, Anggara berkomunikasi dengan keluarga di Tanah Air, yang kemudian mengirimkan uang untuk membeli tiket pulang seharga Rp 12 juta.

Belakangan keluarga Anggara telah mengirim uang Rp 30 juta untuk membayar biaya rumah sakit saat di Jerman. "Ibu saya terpaksa meminjam uang ke sanak saudara, demi saya bisa pulang," ujar Anggara.

Tak kurang dari Rp 45 juta dikeluarkan keluarga untuk keperluan kepulangan Anggara termasuk untuk bayar tiket pesawat, bayar bagasi, dan biaya rumah sakit. 

"Saya juga tak digaji selama kerja tiga minggu. Dan saat ini masih ada beban utang dana talangan kampus. Sampai saat ini saya tak bisa bayar," katanya pasrah.

Nasi sudah menjadi bubur. Anggara mengatakan meskipun trauma dia masih semangat melanjutkan kuliah. Saat ini Anggara duduk di semester VI. "Banyak teman-teman yang tidak berani bicara," ujar Anggara.

Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang atau TPPO dengan modus program magang mahasiswa ke Jerman atau dikenal dengan istilah ferienjob. Salah satu kampus yang mengirim mahasiswanya adalah Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Kepada TEMPO sebelumnya, Koordinator Center of International Services UNJ, Sri Rahayu, menyatakan jika kampusnya tidak memiliki niat untuk mengorbankan para mahasiswanya ketika memutuskan mengikuti program ini. “Masa iya universitas mau jual mahasiswanya, kan, enggak mungkin. Yang kami harapkan para mahasiswa memiliki kompetensi,” katanya saat ditemui Tempo, Jumat, 22 Maret 2024.

Ferienjob merupakan kerja paruh waktu selama tiga bulan yang biasa diikuti mahasiswa di Jerman saat musim libur. Jenis pekerjaan yang dilakukan umumnya yang mengandalkan tenaga fisik atau kerja kasar yang bisa jadi tidak linier dengan studi mahasiswa pesertanya. Meski melakukan pekerjaan kasar, ucap Ayu, harapan UNJ dari program ini adalah para mahasiswanya bisa mendapatkan pengalaman, mengembangkan soft skill, dan membangun jejaring di Jerman.

Semua kekisruhan ini, kata Sri, berawal saat salah satu guru besar asal Jambi berinisial Sihol Situngkir datang dan mendekati para pejabat tinggi di UNJ sekitar Desember 2022. Sihol memperkenalkan program ferienjob dan menyarankan UNJ mengirim mahasiswa karena bisa masuk ke dalam program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan dikonversi menjadi 21 SKS.

Sihol mendekati UNJ bersama para petinggi PT Sinar Harapan Bangsa (PT SHB) dan PT CVGEN, perusahaan agensi di Indonesia yang membantu menghubungkan para mahasiswa dengan agen penyalur di Jeman untuk ditempatkan di sejumlah perusahaan. Belakangan Sihol Situngkir dan petinggi PT SHB dan PT CVGEN telah ditetapkan sebagai tersangka.

Selanjutnya korban dugaan TPPO mahasiswa Indonesia magang di Jerman belum buka suara...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

1 jam lalu

Mahfud MD saat meresmikan Asrama Mahasiswa Madura di Yogyakarta yang selesai di renovasi Senin, 20 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

Mahfud MD didapuk meresmikan asrama mahasiswa Madura Yogyakarta yang baru selesai direnovasi pada Senin 20 Mei 2024.


Top 3 Hukum: Truk Sampah Blokir Jalan di CFD Bundaran HI, Pesawat Jatuh di BSD Tewaskan Pilot

10 jam lalu

Warga memadati Bundaran HI menyaksikan penampilan Grup Musik Kahitna dalam acara Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jakarta, Minggu, 19 Mei 2024. Acara pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta yang jatuh pada 22 Juni 2024 tersebut diemeriahkan oleh grup musik Kahitna serta atraksi budaya seperti gotong ondel-ondel, pertunjukan Tarian Betawi, dan penampilan menarik lainnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Top 3 Hukum: Truk Sampah Blokir Jalan di CFD Bundaran HI, Pesawat Jatuh di BSD Tewaskan Pilot

Pengunjung CFD di Bundaran HI kemarin, mengalami lonjakan akibat ada pertunjukan grup musik Kahitna di panggung pencanangan HUT Jakarta ke-497.


Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

1 hari lalu

Detik-detik ledakan api menguar di area kerja PT Kalimantan Ferro Industri atau KFI, di Desa Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kerta Negara, Kalimantan Timur, pada Jumat malam, 17 Mei 2024, sekitar 23.40 WITA. Sumber: Istimewa
Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.


Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

1 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.


BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

2 hari lalu

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Situs UB
BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.


Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

2 hari lalu

Marienplatz, Munich, Jerman. Unsplash.com/@Rtita Choi
Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa


Biaya Kuliah UNJ 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

3 hari lalu

Peserta mengantre saat mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) pada gelombang ke-2 di Universitas Negeri Jakarta, Polo Gadung, Jakarta Timur, Selasa, 14 Mei 2024. Total peseta UTBK UNJ ada sebanyak 30.364 orang yang dibagi menjadi 132 sesi dan per harinya dilakukan 2 sesi ujian, sebagai informasi UTBK UNJ gelombang ke-2 berlangsung pada 14-20 Mei 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Biaya Kuliah UNJ 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian tarif UKT dan IPI UNJ melalui jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri 2024.


Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

3 hari lalu

Ketua BEM Universitas Diponegoro (Undip) Farid Darmawan ketika ditemui di kompleks DPR Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Mei 2024. TEMPO/Defara
Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.


Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

4 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

Direktorat Jenderal Imigrasi membentuk 71 desa binaan di Kepri untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.


Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

5 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.