Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Universitas Halu Uleo Korban TPPO: Ferienjob Itu Eksploitasi Mahasiswa di Jerman

image-gnews
Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Universitas Halu Uleo Asep Jumawal menyatakan setuju bahwa ferienjob dengan modus magang di Jerman merupakan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO. Kasus ini menyeret ribuan mahasiswa di 33 kampus di Indonesia.

"Masuk akal, karena kami dipermainkan. Dipekerjakan di kerja kasar," kata Asep kepada Tempo melalui sambungan telepon, Selasa, 26 Maret 2024. Menurut Asep, seharusnya proses magang mahasiswa bekerja di bidang keilmuannya.

Sebab itu, pria 22 tahun itu menyimpulkan bahwa kedatangan mahasiswa di Jerman bukan mengikuti program magang. Tapi sebagai pekerja biasa. "Dieksploitasi. Karena (tenaga mahasiswa) diperdagangkan," tutur dia. Dia mengaku kecewa lantaran kedatangannya di Jerman sebagai pekerja kasar.

Asep tiba di Jerman pada 10 Oktober 2023. Keesokan harinya ia langsung diterima bekerja. Dia bekerja di perusahaan logistik. Perusahaan ini menempati sebuah gedung bekas gudang perusahaan tekstil yang menampung pakaian. Gedung itu dipakai sebagai tempat Mode Logistic, lokasi kerja Asep dan sejumlah mahasiswa ferienjob lainnya di Poensgenstraße 27, di Langenfeld.

Pertama kali bekerja, Asep bertugas sebagai helper. Namun pekerjaan yang dilakoni setiap saat membersihkan isi gedung itu. Mereka memindahkan lemari, kursi, meja. Mengangkut berbagai jenis sampah, dari organik sampai nonorganik. Hanya sekali ia diberi tugas membereskan instalasi gedung.

Pekerjaan instalasi di gedung itu membuat Asep sedikit percaya diri. Karena itu bidang dia di jurusan. Dia memang mahasiswa Fakultas Teknik, yang punya konsentrasi teknik elektro. Setelah instalasi beres, dia kembali pada pekerjaan awal. Asep seperti "mengutuk" dirinya setelah bergulat di Jerman.

"Kenapa saya harus angkat beginian. Saya seorang mahasiswa, seharusnya saya bisa mencari pengalaman baru," tutur Asep, yang mulai berangkat dari kampus sejak 16 Agustus 2023. Semangat Asep berubah setelah diperhadapkan dengan pekerjaan yang ia sebut sebagai buruh kasar. "Kalau saya tahu, tidak mungkin saya berangkat," tutur Asep.

Mahasiswa semester delapan itu bercerita, dosen yang mengetahui dia berangkat ke Jerman berharap ia bisa menimba ilmu baru supaya bisa dibawa kembali ke kampus. Apalagi, kata dia, di Eropa yang merupakan negara maju dan berkembang. Namun justru dia dipekerjakan sebagai helper. "Tapi mau diapakan? Mungkin Tuhan sudah atur," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan suara pelan dan melambat, Asep bercerita mendapatkan pertanyaan dari ketua jurusan tentang kegiatannya di Jerman. Namun ia cukup bercerita bahwa perjalanan "magang" itu lancar. "Saya bilang aman, sesuai profesi saya. Karena malu saya sembunyikan. Kayak jadi beban gitu," ujarnya.

Dia bercerita para mahasiswa memilih bertahan di Jerman karena sudah mengeluarkan banyak duit. Pengeluaran itu seperti biaya pendaftaran, pengiriman dokumen, visa, tiket, dan biaya makan selama di perjalanan. Asep menghitung jumlah rupiah yang dihabiskan untuk mengikuti program ini senilai puluhan juta. "Hampir Rp 50-an juta," ucapnya. Dia sendiri mengutang biaya tiket sebesar Rp 23 juta.

Nasib Asep sama seperti mahasiswa korban ferienjob lainnya. Dia mengalami pemutusan kerja sepihak. Dia sempat mendapatkan pemutusan kerja sepihak oleh Brisk. PHK itu sempat menemui manajer di Brisk mempertanyakan pemutusan kontrak. Di sana mereka justru mendapatkan jawaban bahwa perusahaan lain sudah tak menerima pekerja.

Saat itu Asep dan teman-temannya dari Universitas Tadulako, Universitas Jambi, dan Universitas Negeri Jakarta sempat menemui orang Brisk. Oleh seorang pria, mereka disuruh menandatangani surat pemutusan kontrak. "Saat baca surat itu, tertulis pemutusan kontrak itu atas permintaan mahasiswa. Kami suruh ganti atas kesepakatan dua pihak," ujarnya.

Tak ada titik terang, Asep dan kawannya yang terdiri atas lima orang lainnya kembali. Mereka langsung pulang dan meninggalkan apartemen atas permintaan Brisk. Dari situ, Asep langsung bertolak menuju apartemen temannya di Munchener Str. 128, Findorf, Bremen. Dia berdiam diri di situ tanpa pekerjaan hampir sebulan sebelum pulang ke Indonesia menumpang pesawat Etihad.

Dia mengatakan, mahasiswa ferienjob dari Fakultas Teknik tak ada yang mau menceritakan pekerjaan mereka di Jerman. Namun kepada yuniornya di perguruan tinggi itu berkeinginan seperti Asep. "Adik-adik saya di kampus pengin ke sana," tutur dia. Namun Asep bercerita seadanya tentang perjalanan sebenarnya kerja di Jerman. "Saya kasian sama generasi di bawah nanti," ucap dia.

Pilihan Editor: Enik Waldknig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

7 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Polri Ajukan Red Notice ke Interpol Terhadap Dua Tersangka Kasus Ferienjob

1 hari lalu

Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol. Krishna Murti menjelaskan, pemerintah Indonesia secara keseluruhan memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina sejumlah 51,5 ton. Namun, 26,5 ton dikelola oleh Polri, Sabtu, 4 November 2023, di Bandara Halim Perdanakusuma. Foto: Istimewa
Polri Ajukan Red Notice ke Interpol Terhadap Dua Tersangka Kasus Ferienjob

Polri mengajukan red notice kepada Interpol terhadap dua tersangka kasus dugaan perdagangan orang bermodus magang mahasiswa di Jerman atau ferienjob.


Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.


Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

2 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

2 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

2 hari lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

2 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

2 hari lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

3 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202