Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

image-gnews
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Tibiko Zabar bersama Koalisi Masyarakat Sipil memberikan keterangan pers saat menyambangi Gedung Divisi Humas Mabes Polri di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023. ICW datang untuk memberikan surat permohonan informasi pengadaan alat sadap
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Tibiko Zabar bersama Koalisi Masyarakat Sipil memberikan keterangan pers saat menyambangi Gedung Divisi Humas Mabes Polri di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023. ICW datang untuk memberikan surat permohonan informasi pengadaan alat sadap "Zero Click System" atau pegasus di Kepolisian Negara Republik Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Digital Forensic Indonesia (DFI), Ruby Alamsyah menjelaskan cara kerja alat sadap Individual Mobile Subscriber Identity atau IMSI Catcher. Ruby mengatakan IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler milik orang tersebut lewat intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Ia bersama timnya di DFI merakit perangkat itu dengan menggunakan berbagai alat digital dan aplikasi yang diperoleh secara terpisah. Tujuannya adalah meneliti kelemahan sistem informasi telepon seluler. “Ini mirip perangkat yang pernah digunakan salah satu lembaga penegak hukum sebagai alat sadap,” kata dikutip dari Majalah Tempo edisi 6-12 Mei 2024.

IMSI Catcher itu tersimpan di dalam tas berbentuk kotak berkelir hitam dari ruang kerjanya di Prosperity Tower, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di dalam tas dari plastik itu sudah terpasang sejumlah perangkat, seperti modem Internet, papan ketik, dan sirkuit elektronik lain. 

Rupanya, IMSI Catcher memiliki kemampuan lain. Selain dapat mengetahui lokasi target, alat ini bisa mendeteksi Mobile Station International Subscriber Directory Number (MSISDN) dan Temporary International Mobile Subscriber Identity (TIMSI). Pada tahap inilah intersepsi terjadi. 

Dengan MSISDN, operator IMSI Catcher dapat mengetahui nomor telepon, kode negara, dan kode area target. Sementara itu, TIMSI merupakan kode identitas berbentuk angka yang melekat di telepon seluler. 

TIMSI diperoleh dari IMSI Catcher yang terhubung dengan menara bse transceiver station. Jika IMSI Catcher sudah mendapatkan TIMSI dari target, operator perangkat bisa menemukan lokasi seseorang secara tepat. “Kami menyebut teknologi ini sebagai BTS palsu,” ucap Ruby.

Namun, untuk menemukan lokasi seseorang, IMSI Catcher membutuhkan nomor telepon atau nomor International Mobile Equipment Identity yang bisa disebut IMEI. Sebelum menggunakan IMSI Catcher, operator menggunakan perangkat lain untuk memperkirakan lokasi pencarian target. 

Cara ini biasanya dikenal dengan istilah “cek pos”. Setelah lokasinya sudah menyempit, operator akan meletakkan IMSI Catcher. Perangkat ini lantas menangkap semua sinyal telepon seluler dalam radius beberapa ratus meter sampai akhirnya menemukan lokasi target secara presisi. “Meski target sudah berganti nomor, nomor sebelumnya tetap terdeteksi,” tutur Ruby.

Teknologi IMSI Catcher sebenarnya sudah digunakan sekitar satu dekade lalu di Indonesia. Sejumlah lembaga tetap menggunakan alat ini. Dokumen yang diperoleh Amnesty International Security Lab menunjukkan perusahaan swasta dan lembaga pemerintah mengimpor perangkat IMSI Catcher dan ratusan alat sadap lain lewat Singapura sepanjang 2019-2021.

Laporan Amnesty International Security Lab mengungkap perusahaan asal Singapura bernama HEHA Pte Ltd pernah mengirim sembilan perangkat IMSI Catcher ke Indonesia pada November 2019 dan Mei 2020. Salah satu produk IMSI Catcher yang tertera dalam data tersebut adalah Complete Set of Active Monitoring Backpack 2G, 3G, dan 4G Full Band for Portable System Equipment.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokumen itu menyebutkan perangkat itu dikirim ke kompleks Staf Logistik Kepolisian RI di Jalan Raya Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur. Lewat alamat e-mail yang tertera di situsnya, Tempo sudah mengajukan permohonan wawancara kepada HEHA Pte Ltd. Namun surat permohonan belum berbalas hingga Sabtu, 4 Mei 2024.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sudiro mengatakan HS Code dengan angka awal 85 lazim digunakan untuk pengiriman barang yang dikategorikan perangkat teknologi elektronik. Namun Bea-Cukai tak bisa memastikan apakah barang tersebut akan digunakan untuk keperluan intelijen. “Tugas kami hanya memastikan apakah barang yang masuk ke Indonesia sesuai dengan dokumen yang disertakan,” katanya.

Tempo sudah mengirimkan surat permintaan konfirmasi ke Divisi Hubungan Masyarakat Polri serta Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Teknologi Polri Inspektur Jenderal Slamet Uliandi soal pengadaan alat sadap dan IMSI Catcher.

Mabes Polri mengirim surat balasan lewat Kepala Biro Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Tjahyono Saputro yang diterima di Gedung Tempo, Jakarta Selatan, pada Jumat pukul 17.00 WIB, 3 Mei 2024. Lewat suratnya, Tjahyono menuliskan informasi soal pengadaan alat dan teknologi sadap merupakan informasi yang tidak bisa disampaikan ke publik.

Ia mengacu kepada Keputusan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentas Polri Nomor: KEP/21/IV/H.U.K/2021 tanggal 30 April 2021 tentang Klasifikasi Informasi yang Dikecualikan terkait dengan Alat Material Khusus Polri di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. "Informasi yang diminta mengenai penggunaan teknologi surveilans pada Polri merupakan salah satu informasi yang dikecualikan di lingkungan Polri," tulis Tjahyono.

Liputan investigasi soal impor alat sadap ini dimuat di Majalah Tempo yang terbit pada Ahad, 5 Mei 2024 untuk edisi digital, dan edisi cetak terbit pada Senin, 6 Mei 2024.

MOH KHORY ALFARIZI | LANI DIANA | KRISNA ADHI PRADIPTA

Pilihan Editor: Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua Komisi Informasi Pusat (KI Pusat) Donny Yoesgiantoro memberikan pemaparan saat mengunjungi kantor Tempo di Jakarta, Selasa, 28 Maret 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.


Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

5 hari lalu

Mantan pilot Korps Marinir A.S. Daniel Duggan, yang menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat karena diduga melanggar undang-undang pengendalian senjata A.S. setelah ia melatih pilot Tiongkok, berpose untuk difoto dalam gambar selebaran tak bertanggal ini.  Warwick Ponder/Handout melalui REUTERS
Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.


Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

8 hari lalu

Ilustrasi penyadapan. Shutterstock
Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.


Amnesty International Ungkap Polri Impor Alat Sadap, Ini Kata Pakar Kepolisian Soal SOP Penyadapan

11 hari lalu

Teknisi merangkai komponen elektronik anti sadap di pabrik kawasan industri Taman Tekno Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, 21 Desember 2015. Teknologi enkripsi atau anti sadap yang digunakan untuk perangkat keras seperti Handie Talkie (HT), `Jammer` dan beberapa alat militer. ANTARA/Prasetyo Utomo
Amnesty International Ungkap Polri Impor Alat Sadap, Ini Kata Pakar Kepolisian Soal SOP Penyadapan

Amnesty International Security Lab mengungkap adanya pengadaan alat penyadapan melalui Singapura sepanjang 2019 hingga 2021.


Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

11 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan penghargaan kepada seorang tentara yang terluka saat ia mengunjungi Rumah Sakit Universitas Staten Island, tempat tentara Ukraina dirawat karena cedera perang, di New York, AS, 18 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.


Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

11 hari lalu

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Tibiko Zabar bersama Koalisi Masyarakat Sipil memberikan keterangan pers saat menyambangi Gedung Divisi Humas Mabes Polri di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023. ICW datang untuk memberikan surat permohonan informasi pengadaan alat sadap
Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.


Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

11 hari lalu

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara berpotensi melanggar HAM.
Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara antara lain Polri, Kejaksaan Agung, KPK, berpotensi melanggar HAM.


Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

12 hari lalu

Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Koalisi Masyarakat Sipil saat menyambangi Gedung Divisi Humas Mabes Polri di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023. ICW menilai alat sadap Pegasus ini membahayakan keberlangsungan negara demokrasi. Sebab, Pegasus disebut digunakan untuk memata-matai aktivis, jurnalis, dan politikus di berbagai belahan dunia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

Dokumen Amnesty International Security Lab mencatat kantor Staf Logistik Polri memsan 19 alat sadap. CEO Polus Tech Swiss bicara soal produk mereka.


Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

14 hari lalu

Ilustrasi spyware. Shutterstock
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.


Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

16 hari lalu

Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com
Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.