Dia juga tercatat pernah menduduki sejumlah posisi penting di Kementerian tersebut. Di antaranya adalah Kasubdit Pengembangan Layanan Bisnis pada 2001-2006, dan Kasubdit Pengembangan Investasi, Kerjasama Mineral dan Panas Bumi periode 2006-2008.
Melansir dari laman Market Screener, Bambang merupakan lulusan dari program Doktor di Ecole Nationale Supérieure des Mines de Paris pada 2002 silam. Sebelumnya, dia mengambil program Magister di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI dan lulus pada 1997. Sementara pendidikan sarjananya, ditempuh Bambang di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
Di bidang bisnis, sejak 2018 Bambang tercatat menjabat sebagai Direktur PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) hingga saat ini. Dia juga pernah menjabat posisi yang sama, yakni sebagai Direktur di PT Timah Investasi Mineral, pada akhir tahun 2008 hingga 2010 silam.
Kemudian para 2014-2015, Bambang dipercaya sebagai Sekretaris Perusahaan Dewan Energi Nasional. Setelah masa jabatannya selama satu tahun berakhir, Bambang kemudian ditunjuk untuk menjadi Direktur di PT Aneka Tambang Tbk, hingga Agustus 2018.
Melansir dari laman Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK), kekayaan Bambang saat menjabat sebagai Dirjen Minerba Kementerian ESDM pada 2019, tercatat sebesar Rp 21,2 miliar. Angka tersebut naik drastis dari 2018 yang tercatat sebesar Rp 15,4 miliar dan Rp 10,4 miliar pada 2017.
Adapun rincian dari kekayaan Bambang adalah sebesar 1,77 miliar untuk aset berupa tanah dan bangunan dan Rp 272 juta untuk aset berupa kendaraan bermotor, baik motor maupun mobil. Tak hanya itu, Bambang juga masih memiliki kekayaan dari aset-aset lain. Seperti dari kas dan setara kas senilai Rp 18,5 miliar, harta bergerak lainnya sebesar Rp 60 juta, serta harta lainnya senilai Rp 644 juta.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian Wabendum NasDem Soal Keterlibatan Indira Chunda Thita