Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saksi Kasus Pembunuhan Vina dan Eky Buka Suara Setelah 8 Tahun, Ini Alasannya

image-gnews
Komisionar Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Uli Parulian Sihombing Sihombing (tengah), dan Anis Hidayah (satu dari kiri), serta tim kuasa hukum Vina Dewi Arsita, memberi pernyataan kepada awak media, di kantor Komnas HAM, pada Senin, 27 Mei 2024, soal pengaduan terkait kelompok rentan perempuan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada Agustus 2016 silam. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Komisionar Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Uli Parulian Sihombing Sihombing (tengah), dan Anis Hidayah (satu dari kiri), serta tim kuasa hukum Vina Dewi Arsita, memberi pernyataan kepada awak media, di kantor Komnas HAM, pada Senin, 27 Mei 2024, soal pengaduan terkait kelompok rentan perempuan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada Agustus 2016 silam. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aep, warga Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, menjadi salah satu saksi hidup kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada 27 Agustus 2016 silam. Seorang saudaranya yang ditemui Tempo, mengungkapkan bagaimana proses Aep mau buka suara setelah delapan tahun bungkam.

Dadang, bukan nama sebenarnya, menyatakan dirinyalah yang membujuk Aep agar membantu membongkar misteri kematian tersebut. Hal itu dia lakukan setelah film Vina: Sebelum 7 Hari viral.

"Habis ditayangin film Vina: Sebelum 7 Hari itu viral, langsung polisi mulai penyelidikan lagi. Disitu saya langsung bilang ke Aep biar bantu penyelidikan, karena dia kan ngeliat langsung," kata Dadang saat ditemui di Cikarang Utara, Kamis, 30 Mei 2024.

Dadang mengaku Aep menceritakan kepadanya sempat diperiksa oleh penyidik Polres Cirebon pada 29 dan 30 Agustus 2016, berselang beberapa hari setelah pembunuhan. Dadang pun sempat meminta Aep hanya membicarakan fakta yang terjadi, jangan dilebihkan dan jangan dikurangkan. 

"Aep cerita ke saya pertama kali pas pulang (ke Cikarang) pas tahun 2017, dia bilang pernah di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sama Polres Cirebon soal kasus ini," kata dia. 

Aep, menurut Dadang, menjadi saksi karena bekerja di sebuah bengkel di depan SMP Negeri 11 Cirebon. Bengkel itu, menurut dia, tak jauh dari lokasi tempat tongkrongan 8 orang laki-laki yang pada malam kejadian disebut mengejar Vina dan Eky. " Jarak bengkel tempat Aep kerja ke tempat tongkrongan itu cuma 50 meter, jadi emang apal banget dia sama muka bocah-bocah tongkrongan disitu," jelasnya. Perihal nama 8 orang itu, Aep tidak mengetahui sama sekali. 

Namun Dadang menyatakan Aep tak melihat langsung kejadian pembunuhan itu. Menurut dia, malam itu Aep hanya melihat sepasang anak muda melintas menggunakan motor yang kemudian dikejar oleh delapan pemuda yang sedang nongkrong di sana 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat kasus pembunuhan Vina dan Eky kembali jadi buah bibir masyarakat, Aep, kata saudara Dadang,  mandapatkan bully-an dari masyarakat. "Aep jadi di bully di mana-mana, saja juga jadi kena juga. Saya dari awal udah bilang ini ke Aep, kalau kamu mau muncul, pasti akan banyak komentar negatif, tapi ya gimana lagi, kita disini bicara sesuai fakta yang Aep lihat," tuturnya. 

Aep sudah diperiksa 2 kali. Pemeriksaan pertama di Polsek Cikarang Utara, pada 22 Mei 2024. Pemeriksaan itu, dihadiri langsung oleh penyidik dari Polda Jawa Barat dan Polres Cirebon. Pemeriksaan kedua dilaksanakan di Polres Karawang, pada Sabtu, 25 Mei 2024. "Lama diperiksanya dari malem sampe subuh, saya nungguin Aep," kata dia. 

Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Samsono, membenarkan bahwa ada pemeriksaan Aep pada 22 Mei 2024. "Iya benar ada pemeriksaan saksi Aep pada Rabu malam, 22 Mei 2024 pukul 00.00 WIB hingga 05.00 WIB, di ruang reskrim Polsek Cikarang," kata Samsono saat ditemui di kantornya, kamis. 

Pemeriksaan itu, langsung dihadiri oleh 5 orang penyidik dari Polda Jawa Barat, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, dan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cirebon. "Kami hanya menyediakan tempat saja, dan tidak tahu juga materi yang ditanyakan soal apa," jelasnya. 

Tempo juga sudah melakukan upaya konfirmasi ke Kapolres Karawang, Ajun Komisaris Besar Polisi Wirdhanto Hadicaksono. Namun hingga berita ini ditayangkan, Wirdhanto belum merespon pertanyaan Tempo soal pemeriksaan saksi kasus pembunuhan Vina dan Eky tersebut. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Jadi ke-597 Cirebon, 10 Ribu Wisatawan Ditargetkan Berkunjung dalam Dua Pekan

1 hari lalu

Kompleks makam Sunan Gunung Jati di Cirebon pada hari pertama Lebaran 1 Syawal 1443 Hijriah atau Senin, 2 Mei 2022. Kompleks makam terbagi dua, yaitu Astana Gunung Jati dan Astana Gunung Sembung. TEMPO/Abdi Purmono
Hari Jadi ke-597 Cirebon, 10 Ribu Wisatawan Ditargetkan Berkunjung dalam Dua Pekan

Hari jadi Cirebon diisi dengan banyak kegiatan, mulai dari diskon belanja, festival kuliner, hingga ziarah ke makam Sunan Gunung Jati.


3 Tantangan Polri: Ungkap Pembunuhan Vina dan Eky, Kematian Afif Maulana, dan Pabrik Narkoba di Malang

2 hari lalu

Kuasa hukum Keluarga korban penyiksaan berujung kematian anak berstatus pelajar SMP (AM, 13) Direktur LBH Padang, Indira Suryani bersama YLBHI, KontraS, dan organisasi masyarakat sipil (tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Reformasi Kepolisian lainnya) saat menyampaikan update temuan dan proses advokasi kasus terkait di Gedung YLBHI Jakarta, Selasa 2 Juli 2024. LBH Padang memiliki banyak temuan, termasuk saksi-saksi yang sampai saat sekarang tidak/belum diperiksa oleh kepolisian. TEMPO/Subekti.
3 Tantangan Polri: Ungkap Pembunuhan Vina dan Eky, Kematian Afif Maulana, dan Pabrik Narkoba di Malang

Polri hadapi berbagai tantangan menyelesaikan sejumlah kasus. Setidaknya kasus pembunuhan Vina, kematian Afif Maulana, dan pabrik narkoba di Malang.


Fakta-fakta Proyek Pabrik Baterai Listrik di Karawang

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo disaksikan Executive Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung (kedua kanan), dan Menteri Perdagangan, Investasi dan Energi Korea Selatan Inkyo Cheong (kanan) menandatangani mobil Hyundai Kona Electric saat peresmian pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2024. Pabrik sel baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara itu dibangun oleh konsorsium perusahaan asal Korea Selatan Hyundai dan LG dengan total investasi senilai Rp160 triliun yang akan diselesaikan secara bertahap. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Fakta-fakta Proyek Pabrik Baterai Listrik di Karawang

Dengan pembangunan pabrik baterai listrik ini Jokowi menyebut Indonesia siap menjadi pemain global di kendaraan listrik.


Kejaksaan Minta Polda Jabar Kembali Lengkapi Berkas Pegi Setiawan dalam 18 Hari

2 hari lalu

Pejalan kaki melewati spanduk dukungan untuk Pegi Setiawan di dinding Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, saat jadwal sidang praperadilan yang diwakili oleh tim kuasa hukum Pegi Setiawan, 24 Juni 2024. Sidang dibatalkan karena pihal kepolisian tidak hadir. Sidang praperadilan ini digelar untuk menentukan sah atau tidaknya penetapan tersangka pada Pegi Setiawan dalam kasus Vina Cirebon. TEMPO/Prima Mulia
Kejaksaan Minta Polda Jabar Kembali Lengkapi Berkas Pegi Setiawan dalam 18 Hari

Kejaksaan Tinggi Jawa Barat memberi waktu 18 kepada agar Polda Jabar melengkapi berkas Pegi Setiawan perihal kasus pembunuhan Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016 silam.


Polda Jabar Pastikan Orang yang Ditangkap adalah Pegi Setiawan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon

4 hari lalu

Petugas Kepolisian menggiring tersangka kasus pembunuhan Pegi Setiawan untuk dihadirkan pada konferensi pers yang digelar di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Minggu 26 Mei 2024. Polda Jabar berhasil menangkap Pegi Setiawan alias perong atas dugaan kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky yang terjadi di Cirebon pada tahun 2015 silam. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Polda Jabar Pastikan Orang yang Ditangkap adalah Pegi Setiawan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon

Polda Jabar telah menyiapkan tiga alat bukti untuk mentersangkakan Pegi Setiawan sebagai pelaku pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.


Jokowi Klaim Pabrik Baterai EV di Karawang Bawa Indonesia jadi Pemain Global

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai meresmikan PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 3 Juli 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Klaim Pabrik Baterai EV di Karawang Bawa Indonesia jadi Pemain Global

Presiden Jokowi menyebut pembangunan PT HLI Green Power dibarengi dengan pembangunan ekosistem mulai dari raw material, smelter, hingga prekursor, sebelum masuk produksi ke EV baterai


Jokowi Resmikan PT HLI Green Power Karawang, Pabrik Baterai EV Terbesar di Asia Tenggara

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai meresmikan PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 3 Juli 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Resmikan PT HLI Green Power Karawang, Pabrik Baterai EV Terbesar di Asia Tenggara

Presiden Jokowi mengklaim peresmian PT HLI Green Power sebagai tonggak baru bagi Indonesia pemain global untuk mobil listrik.


Perjalanan Boeing, Pernah Jadi Pesawat Paling Laris Hingga Terlibat Sejumlah Kecelakaan

4 hari lalu

Pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Pegasus Airlines tergelincir dari landasan pacu di Bandara Trabzon, Turki, 14 Januari 2018. Penyebab kecelakaan itu belum diketahui. AP
Perjalanan Boeing, Pernah Jadi Pesawat Paling Laris Hingga Terlibat Sejumlah Kecelakaan

Sejumlah kecelakaan membuat reputasi Boeing merosot.


Kuasa Hukum Pegi Setiawan dalam Sidang Praperadilan Sebut Kliennya Korban Error in Persona, Apa Itu?

5 hari lalu

Tim kuasa hukum Pegi Setiawan saat membacakan gugatan sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Senin 1 Juli 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Kuasa Hukum Pegi Setiawan dalam Sidang Praperadilan Sebut Kliennya Korban Error in Persona, Apa Itu?

Tim kuasa hukum Pegi Setiawan beberapa kali menyebut error in persona di sidang praperadilan tersangka pembunuhan Vina. Apa maksudnya?


Majelis Hakim Minta Anak dan Ibu Berdamai Soal Harta Warisan Agar Aib Keluarga Tak Terbuka ke Publik

5 hari lalu

Sidang anak laporkan ibunya gara-gara harta warisan di PN Karawang, Jawa Barat, Senin, 1 Juli 2024. ANTARA/Ali Khumaini
Majelis Hakim Minta Anak dan Ibu Berdamai Soal Harta Warisan Agar Aib Keluarga Tak Terbuka ke Publik

Majelis hakim PN Karawang meminta anak dan ibu lebih baik berdamai soal harta warisan, karena urusan ini dianggap hanya salah paham keduanya.