Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Empat Senjata Api Dicuri dari Polres Yalimo, TPNPB-OPM Bantah Terlibat

image-gnews
Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM mengaku tidak mengetahui pencurian senjata api yang diduga dilakukan anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan. 

Pernyataan itu merespons kabar yang diterima TPNPB-OPM bahwa telah terjadi pencurian empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK Cina dari Polres Yalimo pada Ahad, 9 Juni 2024.

"Kami perlu sampaikan, TPNPB Kodap XIV Yaligem tidak mempunyai agenda untuk perampasan senjata di Polres Yalimo," ucap Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam keterangan resmi yang dikutip pada Ahad, 9 Juni 2024. 

Sebby menyebut TPNPB-OPM tidak mengetahui keberadaan anggota polisi yang membawa lari senjata tersebut. Dia mengatakan, polisi sendiri yang harus menyelidiki kejadian itu.

TPNPB-OPM, kata Sebby, justru curiga pencurian ini merupakan sabotase atau permainan yang dilakukan Polri agar terjadi konflik di masyarakat.  “Atau melakukan operasi militer atau teror kepada masyarakat di wilayah itu," kata dia. 

TPNPB-OPM memperingatkan TNI dan Polri agar tidak mengintimidasi dan meneror masyarakat di wilayah Yalimo, Papua dalam upayanya menyelidiki pencurian senjata api ini. Dia mengatakan, Yalimo merupakan kesatuan wilayah adat.

Itu urusan TNI-Polri untuk menyelidiki kasus bawa lari senjata, tapi jangan intimidasi masyarakat di kampung-kampung di Yaligem," tutur dia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari kabar yang didapatkan TPNPB-OPM, pencurian senjata itu dilakukan pada Ahad, 9 Juni 2024 pukul 4.00 WIT. Anggota Polres Yalimo mendatangi markasnya dalam keadaan mabuk menggunakan pakaian preman dengan membawa tas sansel besar.

Pelaku kemudian masuk ke tempat penyimpanan senjata dengan alasan mengisi baterai ponsel. Namun, pelaku ternyata mengisi senjata ke dalam tas ransel sebanyak 3 pucuk dan satu pucuk dipegang.

Pelaku sempat ditegur oleh petugas piket yang berjaga. Namun, pelaku mengancam dan berhasil melarikan diri.

Tempo telah berupaya mengkonfirmasi kasus pencurian senjata ini kepada Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Prabowo. Namun, hingga berita ini ditulis, Ignatius belum menjawab pertanyaan yang dikirimkan.  

Pilihan Editor: Bos Rental Mobil Dituduh Maling di Pati, Polisi Kejar Pelaku yang Pukul Korban Pakai Batu

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TPNPB Sebut Nasib Egianus Kogoya Ditentukan Hasil Sidang Istimewa

14 jam lalu

Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM dari Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma, Egianus Kogoya sesaat sebelum pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Foto: TPNPB-OPM
TPNPB Sebut Nasib Egianus Kogoya Ditentukan Hasil Sidang Istimewa

Sebby mencurigai Egianus Kogoya dan milisinya telah menerima suap dari Edison Gwijangge untuk membenaskan Philip Mark Mehrtens.


Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

20 jam lalu

Dirjen Kemenkumham Dhahana Putra, eks Menkopolhukam Mahfud MD dan Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro di acara Peluncuran dan Diseminasi Hasil Riset
Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

Ada 2.652 korban dari diskriminasi terhadap warga Papua sepanjang November 2014 hingga Desember 2023.


IShowSpeed Pamitan dari Siaran Langsung di Asia Tenggara, di Indonesia Cetak Sejarah

2 hari lalu

IShowSpeed mengunjungu Museum Nasional Kamboja, September 2024.
IShowSpeed Pamitan dari Siaran Langsung di Asia Tenggara, di Indonesia Cetak Sejarah

YouTuber IShowSpeed berpamitan dari siaran langsungnya di Asia Tenggara. Siaran langsung di Indonesia mencetak sejarah.


Wamentan Sudaryono Minta Australia Bantu Olah Lahan Rawa 2 Juta Hektare untuk Program Cetak Sawah

2 hari lalu

Lahan cetak sawah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Dok. Kementan
Wamentan Sudaryono Minta Australia Bantu Olah Lahan Rawa 2 Juta Hektare untuk Program Cetak Sawah

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengusulkan agar Australia bisa mendukung pengelolaan lahan rawa 2 juta hektare untuk program cetak sawah.


Hal-hal yang Mengemuka Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air

2 hari lalu

Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens (kiri) yang disandera OPM di Nduga sejak Februari 2023 telah dibebaskan TNI-Polri, Sabtu, 21 September 2024. Pilot tersebut sudah berada di Timika dan akan diterbangkan ke Jakarta. Istimewa
Hal-hal yang Mengemuka Pasca-Pembebasan Pilot Susi Air

Meski pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah dibebaskan, persoalan tak serta-merta selesai di Tanah Papua.


Pesan Haris Azhar Usai MA Tolak Kasasi Jaksa di Kasus Lord Luhut

2 hari lalu

Terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti usai menjalani sidang putusan perkara dugaan pencemaran nama baik terhadap Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin 8 Januari 2024. Sidang yang dipimpin oleh ketua majelis hakim Cokorda Gede Arthana dengan hakim anggota Muhammad Djohan Arifin dan Agam Syarief Baharudin memutuskan Haris Azhar dan Fatia bebas tidak bersalah. TEMPO/Subekti.
Pesan Haris Azhar Usai MA Tolak Kasasi Jaksa di Kasus Lord Luhut

MA menolak kasasi yang diajukan oleh jaksa dalam perkara 'Lord Luhut' dengan terdakwa dua aktivis HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti


Saatnya Mengakhiri Konflik di Tanah Papua

2 hari lalu

Saatnya Mengakhiri Konflik di Tanah Papua

Pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, bisa menjadi langkah awal pemerintah mengakhiri konflik di tanah Papua.


TNI Pastikan Tak Ada Penarikan Pasukan di Papua Setelah Pilot Susi Air Dibebaskan

3 hari lalu

Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM dari Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma, Egianus Kogoya sesaat sebelum pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Foto: TPNPB-OPM
TNI Pastikan Tak Ada Penarikan Pasukan di Papua Setelah Pilot Susi Air Dibebaskan

Keberhasilan membebaskan pilot Susi Air dianggap mesti menjadi preseden bagi pemerintah, khususnya TNI-Polri, dalam penanganan konflik di Papua.


Menang di MA, Fatia dan Haris Azhar Minta Investigasi Dugaan Konflik Kepentingan Luhut di Papua

3 hari lalu

Caption:Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur memutuskan Haris Azhar dan Fatia bebas tidak bersalah, Senin, 8 Januari 2024.  Foto: Yudi Purnomo Harahap
Menang di MA, Fatia dan Haris Azhar Minta Investigasi Dugaan Konflik Kepentingan Luhut di Papua

Kemenangan ini tidak hanya mengakhiri proses hukum terhadap mereka, tapi juga membuka kembali isu dugaan conflict of interest Luhut di Papua.


Egianus Dianggap Musuh TPNPB karena Abaikan Kesepakatan Penyerahan Pilot Susi Air

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Egianus Dianggap Musuh TPNPB karena Abaikan Kesepakatan Penyerahan Pilot Susi Air

TPNPB-OPM marah karena Egianus Kogeya menyerahkan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di luar kesepakatan markas pusat.